Belakangan diketahui, Cai Changpan kerap mencuri sejumlah makanan milik pekerja pembakaran ban.
"Memang ada beberapa yang mengaku makanan mereka sering hilang. Mungkin dia (Cai Changpan) lapar kemudian diambil," kata Nana.
Baca juga: Polisi Sebut Cai Changpan Bunuh Diri karena Terdesak Kepungan Tim Khusus
Pekerja curiga ada seseorang yang menginap di dalam pabrik setiap malam.
Hal itu kemudian dilaporkan ke kepala desa yang kemudian dilanjutkan kepada Tim Khusus pemburu Cai Changpan.
"Itu kemudian dilaporkan ke kepala desa dan dilanjutkan ke kami. Setelah kami upaya melakukan penggeledahan terpidana mati sudah menggantung diri di lokasi itu," ucap Nana.
Polisi yang menemukan Cai Changpan sudah tak bernyawa langsung membawa jasad ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Berdasarkan hasil otopsi, Cai Changpan bunuh diri 12 jam sebelum ditemukan tewas.
"Dari keterangan dokter bahwa estimasi kematian diperkirakan 12 jam sebelum ditemukan," ucap Nana.
Adapun Cai Changpan ditemukan tewas bunuh diri di pabrik pembongkaran ban itu pada Sabtu (17/10/2020).
"Jadi perkiraan waktu mati (Cai Changpan) Jumat pukul 20.00. Makanya, ketika ditemukan, jasad dia masih utuh. Belum lama," kata Nana.
Sementara hasil otopsi dan jasad Cai Changpan nantinya diserahkan ke pihak Lapas Kelas 1 Tangerang.
"Jenazah terpidana mati masih di Rumah Sakit Kramat Jati dan dalam waktu dekat kami serahkan ke pimpinan lapas tingkat 1 Tangerang," tutup Nana.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan