Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pasang Kawat Berduri di Perempatan Harmoni Arah Istana

Kompas.com - 20/10/2020, 12:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memasang kawat berduri untuk menutup arus lalu lintas dari Perempatan Harmoni ke arah kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020) sejak sekitar pukul 10.30 WIB.

Penutupan ini sehubungan dengan rencana aksi demonstrasi tolak UU Cipta Kerja yang dilakukan berbagai elemen pada hari ini.

Pantauan Kompas.com hingga berita ini disusun, kendaraan dari Jalan Suryopranoto dapat melintas ke Jalan Ir Juanda, namun tidak sebaliknya.

Baca juga: 10.587 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Demo UU Cipta Kerja Hari Ini

Arus lalu lintas di Jalan Ir Juanda dari arah timur (tepat samping Istana) telah ditutup polisi menggunakan kawat berduri di Perempatan Harmoni.

Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk tidak dapat melintas lurus ke Jalan Majapahit hingga kawasan Medan Merdeka karena sudah ditutup kawat berduri.

Di Jalan Majapahit menuju kawasan Medan Merdeka, tepat di samping barat Istana, jalan sudah steril dari kendaraan sejak Perempatan Harmoni.

Hingga kawasan Medan Merdeka, sejumlah kendaraan taktis polisi sudah disiagakan.

Sebanyak 10.587 personel gabungan yang terdiri dari Polri dan TNI disiapkan untuk mengamankan aksi demo di sekitar Istana Negara dan gedung DPR RI, Jakarta.

"Kami sudah siapkan pengamanan hari ini ada 10.587 personel. Ini yang kita siapkan gabungan TNI, Polri, dan Pemda," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa.

"Kita cadangkan juga ada 10.000 personel TNI dan Polri. Nanti akan melihat situasi yang ada, apa perlu menambah personel lagi untuk lapis kekuatan," tambah dia.

Baca juga: Ada Demo Tolak UU Cipta Kerja, Transjakarta Kembali Alihkan Sejumlah Rute

Sampai saat ini, kata Yusri, pihaknya masih berkoordinasi dengan koordinator unjuk rasa untuk mengetahui jumlah massa yang akan hadir.

"Kita masih koordinasi jumlah massa ya. Kita tidak ingin underestimate kita tetap siapkan 10.587 personel," katanya.

Hari ini, sejumlah elemen akan kembali menggelar aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta.

Beberapa elemen yang telah mengonfirmasi kehadiran dalam aksi adalah Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan sejumlah organisasi buruh.

"Aksi akan dilaksanakan pada Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB dengan estimasi massa aksi sebanyak 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia," tutur Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian melalui keterangan tertulis, Senin (19/10/2020).

Gelombang protes tolak UU Cipta Kerja belum surut sejak beleid kontoversial itu disahkan pemerintah dan DPR pada 5 Oktober lalu.

Selama 2 pekan gelombang protes, demonstrasi beberapa kali berakhir bentrok dengan aparat. Sebanyak 131 orang dijadikan tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com