JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan PT Khong Guan kembali mendatangi kawasan permukiman RW 08/09 di Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur.
Kedatangan kali ini bertujuan untuk mendata kerugian warga akibat banjir yang disebabkan jebolnya tembok perusahaan makanan ringan tersebut beberapa waktu lalu.
Padahal sebelumnya, PT Khong Guan sudah sempat mendatangi warga untuk melakukan hal yang sama.
"Hari ini turun ke RT 09 ternyata ada imbasnya. Di RT 09 ada 25 rumah yang jadi korban banjir," kata ketua RW 08 Suherman saat dikonfirmasi, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: PT Khong Guan Diminta Ganti Rugi Lebih dari Rp 300 Juta oleh Warga Korban Banjir
Pengecekan dilakukan PT Khong Guan untuk menyesuaikan nilai kerugian dengan nominal yang sudah diajukan warga, yakni sekitar Rp 350 juta.
Total nilai kerugian tersebut ditaksir dari kerusakan sejumlah barang elektronik dan perabotan rumah tangga akibat banjir
Nilai kerugian sudah mencakup tiga wilayah RT yang terkena banjir, yakin RT 05, RT 09 dan RT 10.
Saat disinggung soal kapan ganti rugi tersebut akan dibayar, Suherman mengatakan bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda pembayaran bakal dilakukan dalam waktu dekat.
"Belum, belum tahu kapan (mau dibayarkan)," kata Suherman.
Dia berharap proses pembayaran ganti rugi tak sampai berlarut-larut agar warga bisa kembali beraktivitas seperti biasa dengan perlengkapan rumah tangga yang baru.
Baca juga: Warga Nilai PT Khong Guan Lambat Tangani Dampak Robohnya Tembok
Sebagai informasi, tembok perusahaan PT Khong Guan roboh pada Sabtu (10/10/2020) sekitar pukul 18.30 WIB. Musibah terjadi saat terjadi hujan deras mengguyur kawasan setempat sejak sore hari.
Tembok tersebut berukuran 2x3 meter dan membatasi pabrik PT Khong Guan dengan permukiman penduduk RW 08.
Tembok berusia sekitar 30 tahun itu berdiri di atas saluran air yang menyempit dengan lebar sekitar 1,5 meter, sehingga puing tembok berjatuhan menutup saluran air warga.
Dampaknya, air saluran meluap dan merendam rumah sekitar 200 jiwa penduduk di RT 05 dan RT 10 dengan ketinggian air 1,5 meter.
"Ada 200 warga yang terdampak rumah dan dua kendaraan motor tertimpa tembok," kata Suherman.