JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman warga di kawasan Muara Angke, tepatnya di RW 22 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, masih terendam banjir rob, Selasa (20/10/2020).
Menyikapi kondisi tersebut, Lurah Pluit Rosiwan mengatakan pihaknya mengerahkan empat pompa untuk mengatasi banjir rob yang sudah terjadi selama tiga hari itu.
“Penanganannya kita operasikan pompa stasioner dua unit dan pompa mobile di Kali Asin juga dua unit,” kata Rosiwan, Selasa.
Rosiwan mengatakan kapasitas pompa stasioner dan pompa mobile yang dikerahkan berkapasitas 500 liter per detik yang mobile sama stasioner. Menurut Rosiwan, banjir rob hanya merendam pemukiman warga di RW 22 Pluit saja.
Baca juga: Muara Angke Banjir Rob Akibat Hujan Berhari-hari, Aktivitas Warga Terhambat
Meski demikian, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir tersebut.
“Itu kan banjir rob, (warga) sudah biasa ya,” ungkap Rosiwan.
Seorang warga, Heri Kusuma (42) mengatakan banjir rob sudah merendam permukiman warga di kawasan Muara Angke selama tiga hari ini seperti di Jalan Dermaga Ujung.
“Ini sudah tiga hari berturut-turut. Titiknya dari Kali Adem sampai ke wilayah Pengasinan,” kata Heri.
Ketinggian air yang merendam permukiman warga tersebut sekitar 40-50 sentimeter. Hanya saja di beberapa titik ketinggian banjir rob bisa mencapai sekitar hampir satu meter. Heri yang merupakan warga RT 01/22 itu menambahkan, banjir akibat air pasang laut kali ini merupakan yang paling parah dibanding tahun-tahun.
Bahkan bengkel tempat usahanya ikut terendam air.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan