Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru, Pegawai Stasiun, hingga Petugas Damkar Juga Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 di Bekasi

Kompas.com - 22/10/2020, 10:08 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi sedang mendata warganya yang akan mendapat vaksin Covid-19 tahap pertama pada awal Januari 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, ada beberapa sektor yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin tahap pertama.

Salah satunya ada kelompok dari bidang pendidikan atau guru yang akan mendapat jatah sekitar 12.781 vaksin.

"Jadi yang kita prioritaskan masyarakat yang berumur 18-59 tahun. Hanya guru nantinya yang divaksin," ujar Tanti kepada wartawan, Rabu (21/10/2020).

Selain guru, ada pejabat publik yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin, yaitu TNI Polri. Rencananya ada 1.875 anggota  TNI Polri yang mendapat vaksin.

Baca juga: Pjs Wali Kota Sebut Depok Dapat Jatah 392.000 Vaksin Covid-19 pada Tahap Pertama

Kemudian, ada 200 pegawai stasiun kereta api dan 1.000 pemadam kebakaran yang diajukan untuk mendapat vaksin.

"Untuk petugas air PAM dan PLN ada 200 orang. Kemudian, kelompok risiko lain usia produktif di sektor perekonomian ada 31.829 orang yang diajukan dapat vaksin," ucap Tanti.

Lalu, ada kelompok usia produktif yang tinggal di permukiman padat diajukan ada 390.298 yang mendapat vaksin.

Kemudian, kontak tracking diajukan 10.000 orang mendapat vaksin. Sementara, ada 23.000 aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN yang bekerja di bagian administrator mendapat jatah vaksin.

"Lalu, ada 8.167 pegawai yang bertugas di Kecamatan dan Kelurahan diajukan mendapat vaksin," ucap dia.

Terakhir, ada 560 orang tokoh agama yang diajukan mendapat vaksin.

Baca juga: Kesulitan RS Swasta di Bekasi Biayai Penanganan Covid-19 hingga Pinjam Uang ke Bank...

Tanti mengatakan, total yang diajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendapat vaksin ada 480.000 orang.

Pihak Dinkes juga tengah mengumpulkan data siapa saja yang mendapat vaksin dari jumlah orang yang diajukan.

"Pendataan sedang berjalan, kami kerja sama dengan Disdukcapil (Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil), BKD (Badan Kepegawaian Daerah), dan institusi lainnya untuk mendata nama siapa saja yang diajukan dapat vaksin," ucap dia.

Dari data yang telah diajukan tersebut, Tanti mengatakan, pihak Pemprov yang menyeleksi siapa saja yang lolos mendapat vaksin tersebut.

"Pada saat pelaksanaannya ada beberapa fase pemeriksaan. Bisa saja lolos sampai vaksin (semua data yang diajukan), bisa saja jumlahnya berkurang," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com