JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang Melati Residence memberikan uang belasungkawa sebesar Rp 10 juta kepada keluarga dari salah satu korban tewas akibat turap longsor di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta.
Pihak Melati Residence memberikan uang belasungkawa kepada suami almarhum Widiar Nohafa, Ade Chandra (43) di rumah sementaranya di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta pada Kamis (15/10/2020) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Pihak pengembang bilang turut berduka cita atas longsor dan banjir. Itu uang belasungkawa. Saya terima yang namanya uang belangsukawa, saya terima dari mana saja," kata Chandra saat dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020) malam.
Baca juga: Cerita Korban Banjir di Ciganjur, Turap Longsor hingga Bah Setinggi 1,5 Meter
Chandra mengatakan, pihak Melati Residence yang datang sebanyak satu orang. Mereka tak membicarakan tanggung jawab ke depannya seperti apa.
"Pengembang ke rumah sekitar satu jam. Sebelum maghrib, sudah pulang. Ngga ada omongan tanggung jawab ke depan, jadi saya kecewa," ujarnya.
Karena turap longsor, Chandra juga kehilangan harta benda selain istrinya. Barang-barangnya di rumah rusak dan hilang.
"Saya menunggu kabar terkait ganti rugi. Sampai detik ini belum ada kabar dari pihak pengembang," ujar Chandra.
Istri Chandra tewas akibat tertimpa bangunan yang rubuh akibat longsor. Saat itu, Chandra telah berusaha menolong istrinya tetapi tak berhasil.
Baca juga: Takut Longsor Lagi, Warga Ciganjur yang Tinggal Dekat Turap Tak Tenang Tidur di Rumah
Banjir dan longsor terjadi di Jalan Damai 2, Ciganjur, Jagakarsa, pada (10/10/2020).
Banjir disebabkan turap milik perumahan Melati Residence setinggi 12 meter longsor dan menutup aliran sungai yang ada di bawahnya.
Turap yang longsor itu juga menimpa sejumlah rumah warga.
Saripin (40), salah satu warga yang terdampak banjir berkisah, kala itu ia sendang berada di rumahnya. Anggota keluarganya sedang shalat Magrib di rumahnya.
Sementara itu, kondisi cuaca sedang turun hujan lebat disertai angin kencang.
“Tiba-tiba ada suara gemuruh. Saya pikir angin lalu kena pisang rubuh. Pas saya keluar air sudah sepinggang,” kata Saripin saat ditemui di lokasi banjir, Senin (12/10/2020).
Rumah Saripin berada sekitar 10 meter dari turap yang longsor. Di depan rumahnya, bangunan yang berbatasan dengan kali sudah hancur tertimpa material.
Baca juga: Kasus Turap Longsor di Ciganjur, Pengembang Melati Residence Diperiksa Polisi