JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menutup sementara tiga pintu masuk (entrance) di Stasiun Bundaran HI pada Kamis (22/10/2020) sore.
Langkah itu dilakukan merespons aktivitas massa unjuk rasa yang menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di sekitar Bundaran HI.
"Sehubungan dengan peningkatan aktivitas massa di sekitar area Stasiun Bundaran HI, maka entrance B, E dan F sementara ditutup," ucap Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin, Kamis sore.
Baca juga: Bawa 8 Petasan, Seorang Buruh yang Hendak Demo ke Istana Diamankan Polisi di Tangerang
Menurut dia, pintu akan kembali dibuka saat situasi telah kembali kondusif. Untuk saat ini calon penumpang bisa menggunakan pintu lainnya.
"Pintu akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata dia.
Massa buruh kembali melakukan aksi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha untuk menyampaikan aspirasinya menolak UU Cipta Kerja.
Polisi telah menyiapkan pengalihan rute sebanyak 7 rute akibat aksi itu, namun terjadi penambahan modifikasi rute lalu lintas.
Saat demo Selasa lalu, MRT Jakarta juga menutup dua Stasiun Bundaran HI, kemudian menutup seluruhnya pada Selasa petang.
Penutupan stasiun dilakukan seiring masih bertahannya sejumlah pedemo di kawasan Medan Merdeka dan sekitarnya.
Baca juga: Kerugian MRT Jakarta Dampak Demo Anarkistis: Kaca Pecah hingga Ekskavator Terbakar
Saat itu, perjalanan kereta dari Stasiun Bundaran HI pada Selasa berakhir pada pukul 17.41 WIB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.