Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Khawatir Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar Setelah Long Weekend

Kompas.com - 22/10/2020, 18:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkhawatirkan dampak libur panjang atau long weekend pekan depan terhadap lonjakan kasus pandemi Covid-19 di wilayahnya.

Hal itu sehubungan dengan tingginya arus perjalanan warga untuk berlibur ke Jawa Barat.

Pria yang akrab disapa Emil itu berujar, dampak pergerakan warga mungkin akan terlihat sekitar 14 hari setelah long weekend.

"Hasil sejarah yang lalu, pengaruhnya besar sekali waktu long weekend Idul Adha," ucap Emil kepada wartawan dalam lawatannya ke Depok untuk memantau simulasi vaksinasi Covid-19, Kamis (22/10/2020).

"Jadi saya lagi khawatir karena long weekend Idul Adha memberi dampak. Jangan-jangan nanti ada dampak juga di 14 hari setelah (long weekend pekan depan)," sambungnya.

Baca juga: Minggu Depan Long Weekend, Ridwan Kamil Minta Warga Jakarta Tak Liburan ke Puncak

Eks Wali Kota Bandung itu mengatakan, pihaknya akan memberlakukan kapasitas maksimal sekitar 50 persen pada berbagai destinasi-destinasi wisata yang ada di Jawa Barat.

Selain itu, ia mengklaim bahwa destinasi-destinasi wisata akan dipastikan mampu mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan guna menekan penularan Covid-19.

"Jadi petugas akan saya tegaskan, kalau nanti ketahuan jatahnya 50 persen ternyata berlebih juga, akan diberikan sanksi juga," katanya.

"Sisanya kalau yang terpaksa kalau harus pergi, tetap 3M dilaksanakan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Apakah berhasil? Ketahuannya baru dua minggu setelah long weekend itu," lanjut Emil.

Baca juga: Penjelasan Dirut RSUD Cengkareng Insiden Massa Jemput Paksa Pasien Positif Covid-19

Ia mengimbau warga DKI Jakarta agar tak perlu liburan ke kawasan Puncak dan Cianjur pada long weekend pekan depan, mengingat situasi masih pandemi.

Emil juga mewanti, pihaknya akan melakukan penyekatan seandainya jumlah wisatawan dari Ibu Kota membeludak ke kawasan Puncak.

"Jadi kepada warga Jakarta, ikuti imbauan dari pemerintah. Kalau bisa, tidak perlu memaksakan diri ke puncak ke Cianjur. Cobalah maksimalkan berekreasi di wilayah dekat rumahnya masing-masing," jelasnya.

"Kami akan melakukan beberapa tindakan penyekatan jika dirasa volumenya sudah melebihi apa yang kami perkirakan. Kalau dalam hitungan traffic counting kapasitasnya sudah mulai berlebih pasti akan ditutup," pungkas Emil.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya menyampaikan, tempat terbaik untuk menghabiskan waktu libur panjang adalah rumah.

Baca juga: Waspadai 32 Wilayah Zona Merah Berikut jika Ingin Berlibur...

Pasalnya, saat ini, provinsi DKI Jakarta masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com