JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menghentikan kerja sama dengan pihak Hotel Max One Sabang, Jakarta, untuk menjadi tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.
Pasalnya, warga sekitar hotel menolak hotel tersebut dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 tak bergejala.
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, penghentian pengiriman pasien Covid-19 ke hotel itu telah dilakukan sejak minggu lalu.
Baca juga: Penjelasan Dirut RSUD Cengkareng Insiden Massa Jemput Paksa Pasien Positif Covid-19
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah meminta pihak pengelola Max One Sabang untuk melampirkan pernyataan tidak ada penolakan dari warga sekitar.
Setelah pernyataan tersebut diserahkan, maka kerja sama dapat dilanjutkan kembali.
"Kemenparekraf minta Max One melampirkan tidak ada penolakan warga terhadap penunjukan sebagai hotel isolasi," kata Erizon kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2020).
Meski demikian, Erizon tidak dapat memastikan apakah saat ini masih ada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di hotel itu.
Selanjutnya, pasien Covid-19 yang tak bergejala ditempatkan di Wisma Atlet Kemayoran atau hotel isolasi lainnya.
Baca juga: Protes Keberadaan Hotel Isolasi Covid-19, Warga Sabang Tunggu Langkah Pemerintah
Sebelumnya, warga Sabang memprotes alih fungsi Max One Sabang menjadi lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19 tak bergejala.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Jakarta Pusat, Irwan, mengatakan, warga menolak karena lokasi hotel berdekatan dengan area kuliner.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.