Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas dalam Kebakaran Rumah di Legok, Satu Keluarga Terjebak di Kamar hingga Kehabisan Oksigen

Kompas.com - 23/10/2020, 09:31 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Lima korban kebakaran rumah yang merupakan satu keluarga di kompleks Permata Sentosa, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang diduga meninggal karena terjebak di dalam kamar dan kehabisan oksigen.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Kosrudin, Jumat (23/10/2020).

"Karena pas evakuasi saya lihat pakaiannya masih utuh. Hanya ada (luka) terbakar sedikit-sedikit saja," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat.

Adapun, lima korban tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anak.

Baca juga: Kebakaran Melanda Perumahan di Legok Tangerang, Satu Keluarga Meninggal Dunia

Kosrudin menjelaskan bahwa pada saat kejadian kelima korban terjebak di dalam rumah karena api sudah berkobar di area depan bangunan.

Sumber api diduga akibat korsleting listrik di bagian depan bangunan mengakibatkan para korban tidak bisa keluar dari rumah tersebut.

"Sumber api diduga akibat korsleting listrik di bagian depan, jadi korban tidak bisa keluar. Jadi karena perumahan itu kan cuma satu pintunya, depan doang," kata Kosrudin.

Kelima korban yang merupakan satu keluarga itu pun akhirnya bergerak ke salah satu kamar di bagian belakang rumah.

Kosrudin menduga para korban menuju ruangan tersebut dengan maksud menghindari kobaran api yang sudah menghanguskan area depan dan tengah bangunan.

Baca juga: Turap Longsor di Ciracas Belum Diperbaiki, Lurah Pastikan Masih Aman untuk Warga

"Posisi korban di kamar belakang. Maksudnya mungkin menghindari api karena sumber api diduga di bagian depan," kata dia.

Indikasinya, kata Kosrudin, kelima korban meninggal bukan karena terbakar. Tetapi kehabisan oksigen karena berada di dalam ruangan dan dikepung oleh asap kebakaran

"Karena dia lari ke belakang, kehabisan oksigen. Karena kan dikepung asap. Kondisi jasadnya masih cukup baik," kata dia.

Sebelumnya, kebakaran hebat melanda empat rumah di kompleks Permata Sentosa, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Lima orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Kosrudin mengatakan, kebakaran tersebut terjadi pada Jumat (23/10/2020) dini hari akibat korsleting listrik.

Baca juga: Turap Melati Residence Longsor, Pengembang Beri Uang Belasungkawa untuk Keluarga Korban Tewas

"Kronologisnya itu tetangga bangun karena mendengar suara, ternyata setelah bangun ada kebakaran. Pukul 01.20 WIB mulai kelihatan api," ujarnya.

Warga yang melihat kobaran api di salah satu rumah pun langsung meminta bantuan dan berupaya memadamkannya dengan alat seadanya.

Namun, sekitar 45 menit berselang api tak kunjung padam dan justru menjalar ke ke bangunan lain yang ada di sekitarnya. Warga pun akhirnya menghubungi BPBD untuk segera melakukan pemadaman.

"Kira-kira 45 menit berupaya memadamkan api. Akhirnya warga telepon kami pukul 02.13 WIB. Kami sampai di lokasi sekitar pukul 02.30 WIB lebih, karena medannya kecil, sempit di dalam perumahan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com