Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan di Pondok Aren Belum Terungkap, Polisi Diminta Sebar Sketsa Wajah Pelaku

Kompas.com - 23/10/2020, 12:10 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum terungkapnya kasus pembunuhan terhadap HY, perempuan yang jasadnya terbungkus kain di dalam kontrakan wilayah Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menjadi sorotan.

Pasalnya, polisi yang sudah mengantongi identitas belum berhasil menangkap pelaku meski kasus sudah berjalan sekitar dua bulan lalu.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, seharusnya polisi dapat melakukan penyelidikan secara profesional yang dibantu dengan scientific crime investigation atau investigasi kriminal berbasis ilmiah.

Salah satunya dengan menerbitkan sketsa wajah pelaku untuk memudahkan proses penangkapan.

"Polisi bisa meminta saksi-saksi yang pernah melihat pelaku untuk bisa menjelaskan wajah pelaku agar dibuat sketsa wajah," ujar Poengky saat dikonfirmasi, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Polisi Kesulitan Tangkap Pembunuh Perempuan yang Mayatnya Dibungkus Kain di Pondok Aren

Selain itu, kata Poengky, polisi seharusnya juga sudah menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam melakukan penyelidikan kasus pembunuhan itu.

"Selain menerbitkan DPO, juga mengumumkan wajah orang yang diduga pelaku tersebut, agar publik bisa mengenali dan menginformasikan kepada polisi setempat jika ditemukan keberadaan pelaku," katanya.

Poengky mengatakan, polisi dengan teknologi yang dimiliki seharunya dapat menemukan keberadaaan pelaku melalui pihak keluarga dan rekannya dengan berbagai cara.

"Intinya, dengan scientific crime investigation, upaya penyidik memburu pelaku diharapkan berhasil dengan baik. Sehingga rasa keadilan terhadap korban dan keluarga korban dapat dipenuhi," katanya.

Untuk diketahui, keberadaan jasad HY pertama kali diketahui Selasa (25/8/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Saat itu, beberapa warga sekitar mencium bau tidak sedap dari rumah kontrakan tersebut.

Baca juga: Mayat Perempuan Terbungkus Kain di Kontrakan Pondok Aren Diduga Dibunuh Kekasihnya

Warga kemudian mencoba memeriksa sumber bau tersebut. Karena pintu kontrakan terkunci, warga masuk melalui jendela.

Setelah itu, warga langsung melaporkan temuan tersebut kepada polisi. Petugas yang datang ke lokasi membuka paksa pintu dan melakukan pemeriksaan.

Saat diperiksa, ditemukan mayat perempuan tanpa busana dalam kondisi diikat dan dibungkus kain hitam. Kemudian dilapisi lagi dengan selimut dan dilakban.

Usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

Belakangan diketahui bahwa HY merupakan korban pembunuhan. Pelaku pembunuh itu diduga merupakan kekasihnya sendiri.

Dari keterangan tiga saksi yang diperiksa, korban diketahui datang ke kontrakan tersebut bersama seorang pria berinisial NZ pada Sabtu (22/8/2020).

Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi Penemuan Jenazah Perempuan Terbungkus Kain di Pondok Aren

Namun sejak kedatangannya, korban tidak lagi terlihat keluar dari kontrakan itu sampai akhirnya ditemukan tewas pada Selasa (25/8/2020) malam. NZ pun tidak lagi berada di lokasi dan tidak diketahui keberadaannya.

Polisi mengaku kesulitan menangkap pelaku karena kerap berpindah-pindah tempat dan kini sudah melarikan diri ke luar wilayah Tangerang Selatan.

"Memang untuk identitas pelaku sudah kita temukan, cuma untuk saat ini kita masih dalam proses pencarian," ujar Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono yang kala itu masih menjabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com