JAKARTA, KOMPAS.com - Belum terungkapnya kasus pembunuhan terhadap HY, perempuan yang jasadnya terbungkus kain di dalam kontrakan wilayah Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menjadi sorotan.
Pasalnya, polisi yang sudah mengantongi identitas belum berhasil menangkap pelaku meski kasus sudah berjalan sekitar dua bulan lalu.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, seharusnya polisi dapat melakukan penyelidikan secara profesional yang dibantu dengan scientific crime investigation atau investigasi kriminal berbasis ilmiah.
Salah satunya dengan menerbitkan sketsa wajah pelaku untuk memudahkan proses penangkapan.
"Polisi bisa meminta saksi-saksi yang pernah melihat pelaku untuk bisa menjelaskan wajah pelaku agar dibuat sketsa wajah," ujar Poengky saat dikonfirmasi, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Polisi Kesulitan Tangkap Pembunuh Perempuan yang Mayatnya Dibungkus Kain di Pondok Aren
Selain itu, kata Poengky, polisi seharusnya juga sudah menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam melakukan penyelidikan kasus pembunuhan itu.
"Selain menerbitkan DPO, juga mengumumkan wajah orang yang diduga pelaku tersebut, agar publik bisa mengenali dan menginformasikan kepada polisi setempat jika ditemukan keberadaan pelaku," katanya.
Poengky mengatakan, polisi dengan teknologi yang dimiliki seharunya dapat menemukan keberadaaan pelaku melalui pihak keluarga dan rekannya dengan berbagai cara.
"Intinya, dengan scientific crime investigation, upaya penyidik memburu pelaku diharapkan berhasil dengan baik. Sehingga rasa keadilan terhadap korban dan keluarga korban dapat dipenuhi," katanya.
Untuk diketahui, keberadaan jasad HY pertama kali diketahui Selasa (25/8/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat itu, beberapa warga sekitar mencium bau tidak sedap dari rumah kontrakan tersebut.
Baca juga: Mayat Perempuan Terbungkus Kain di Kontrakan Pondok Aren Diduga Dibunuh Kekasihnya
Warga kemudian mencoba memeriksa sumber bau tersebut. Karena pintu kontrakan terkunci, warga masuk melalui jendela.
Setelah itu, warga langsung melaporkan temuan tersebut kepada polisi. Petugas yang datang ke lokasi membuka paksa pintu dan melakukan pemeriksaan.
Saat diperiksa, ditemukan mayat perempuan tanpa busana dalam kondisi diikat dan dibungkus kain hitam. Kemudian dilapisi lagi dengan selimut dan dilakban.
Usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.
Belakangan diketahui bahwa HY merupakan korban pembunuhan. Pelaku pembunuh itu diduga merupakan kekasihnya sendiri.
Dari keterangan tiga saksi yang diperiksa, korban diketahui datang ke kontrakan tersebut bersama seorang pria berinisial NZ pada Sabtu (22/8/2020).
Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi Penemuan Jenazah Perempuan Terbungkus Kain di Pondok Aren
Namun sejak kedatangannya, korban tidak lagi terlihat keluar dari kontrakan itu sampai akhirnya ditemukan tewas pada Selasa (25/8/2020) malam. NZ pun tidak lagi berada di lokasi dan tidak diketahui keberadaannya.
Polisi mengaku kesulitan menangkap pelaku karena kerap berpindah-pindah tempat dan kini sudah melarikan diri ke luar wilayah Tangerang Selatan.
"Memang untuk identitas pelaku sudah kita temukan, cuma untuk saat ini kita masih dalam proses pencarian," ujar Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono yang kala itu masih menjabat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.