Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pencari Suaka Asal Afganistan yang Positif Covid-19 di Tangsel Dirujuk ke Wisma Atlet

Kompas.com - 26/10/2020, 18:13 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dua warga negara asing (WNA) pencari suaka asal Afganistan yang terpapar Covid-19, dirujuk ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Sudah dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran," ujar Koordinator Bidang Penanganan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangerang Selatan Suhara Manullang saat dikonfirmasi, Senin (26/10/2020).

Menurut Suhara, kedua WNA asal Afganistan itu dipindahkan ke Wisma Atlet bukan karena memiliki penyakit penyerta dan harus mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Namun, dua WNA tersebut dipindahkan dari Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangerang Selatan agar dapat ditangani langsung dan dipantau oleh pemerintah pusat.

"Kalau di Wisma Altet kan lebih ke arah pemerintah pusat yang menangani," ucap Suhara.

Baca juga: 2 Pencari Suaka Asal Afganistan Positif Covid-19, Puluhan WNA Lain Akan Dites Swab

Suhara mengungkapkan, pemindahan tersebut berdasarkan arahan dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany setelah berkoordinasi dengan Kesbangpol, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan.

"Ini dirujuk ke Wisma Atlet dengan berbagai pertimbangan. Mungkin karena dia WNA dan berbagai kondisi lainnya. Seperti apa tindak lanjutnya nantinya ketika sudah sembuh," pungkasnya.

Sebelumnya, Diberitakan sebelumnya, dua WNA pencari suaka asal Afganistan dinyatakan positif Covid-19. Keduanya pun dirujuk ke Rumah Lawan Covid-19 kota Tangerang Selatan untuk menjalani isolasi.

Suhara menjelaskan, mereka diketahui positif Covid-19 setelah menjalani uji swab secara mandiri di rumah sakit swasta.

Baca juga: 2 Pencari Suaka Asal Afganistan Positif Covid-19, Kini Jalani Isolasi di Tangsel

Dua WNA yang tinggal di di kawasan Pisangan, Tangerang Selatan itu pun melaporkan hasil pemeriksaan tersebut ke Puskesmas setempat.

"Saya kurang tahu mengenai prosesnya sampai akhirnya uji swab. Mereka melapor ke Puskesmas setelah melihat hasil swab Mandiri dari rumah sakit swasta," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (26/10/2020).

Mendapati laporan tersebut, Puksesmas Pisangan pun langsung berkoodinasi dengan Gugus Tugas untuk merujuk pencari suaka itu ke Rumah Lawan Covid-19.

Hal tersebut karena tempat penampungan dua WNA tersebut tidak bisa digunakan untuk isolasi mandiri dan dikhawatirkan terjadi penularan Covid-19.

"Tidak mungkin di karantina di tempat tersebut. Kita ketahui bersama kalau ada konfirmasi positif harus secepatnya di pisahkan dari yang sehat. Kan prinsipnya seperti itu," kata dia.

Menurut Suhara, dua WNA terkonfirmasi positif tanpa gejala itu sudah didata identitasnya dan tengah menjalani isolasi di Rumah Lawan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com