Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Nilai Janggal Pengakuan Tersangka Soal Motif Pembunuhan PSK di Bekasi

Kompas.com - 27/10/2020, 08:57 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com- Seorang pekerja seks komersial (PSK) berinisial SS ditemukan tewas bersimbah darah di tempat Kontrakan Haji Jamal, Marga Mulya, Bekasi Utara, Minggu (25/10/2020) lalu.

SS diduga telah dibunuh oleh seorang pria berinisal BBA yang sudah ditangkap polisi pada Minggu malam.

Kenalan lewat aplikasi kencan

Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian mengatakan, BBA dan SS awalnya berkenalan lewat aplikasi kencan online Mi Chat.

Baca juga: Pelaku Mengaku Ingin Kuasai Uang PSK Rp 1,8 Juta, Polisi Anggap Alasannya Janggal

Tersangka BBA memesan jasa SS. Mereka janjian bertemu di lantai dua Kontrakan Haji Jamal, Margamulya, Bekasi Utara.

"Mereka bersepakat bertemu pukul 13.00 WIB dan deal untuk harga Rp 450.000 untuk berhubungan badan," kata Alfian, Senin kemarin.

Berdasarkan pengakuan tersangka, usai berhubungan intim, dia tergiur untuk menguasai uang korban yang saat itu tengah membuka dompetnya. Tersangka melihat uang itu yang kemudian diketahui sebesar Rp 1,8 juta.

Tersangka lalu beraksi dengan mengambil pisau yang telah dibawanya di tasnya dan melukai korban.

Pelaku menusukkan pisau tersebut ke bagian leher dan perut sebelah kiri korban. Korban tewas kehabisan darah.

"Karena sudah dipastikan korban sudah meninggal akhirnya si pelakunya melarikan diri," kata Alfian.

Saat meninggalkan korban, pelaku mengunci pintu dan mematikan lampu kontrakan korban.

Alfian mengatakan, tersangka melarikan diri ke rumah ayah tirinya di kawasan Bekasi. Di sana ia mengakui perbuatannya terhadap SS.

"Ayah tirinya yang melaporkan dan kami langsung membawanya (pelaku) ke kantor polisi," kata dia.

Polisi menilai ada yang janggal

Dari hasil pemeriksaan sementara, Alfian menilai tersangka telah berencana untuk membunuh SS. Pasalnya, pelaku telah membawa pisau. Ia juga membawa pulang pisau itu usai menghabiskan nyawa SS.

Baca juga: Polisi Duga Kasus Pembunuhan PSK di Bekasi Sudah Terencana

"Pisau sudah disiapkan dalam tasnya, artinya pembunuhan ini sudah direncanakan, menurut kami," ujar Alfian.

Alfian mengatakan, pihak kepolisian masih terus memeriksa tersangka untuk menguak motif sebenarnya dari pembunuhan tersebut.

Soalnya, pembunuhan yang dilakukan BBA itu menyisakan kejanggalan antara pengakuan dia dengan fakta di lapangan yang ditemukan polisi.

Tersangka mengaku membunuh SS karena menginginkan uang korban yang ada di dompetnya, sebesar Rp 1.800.000. Namun, setelah diperiksa ternyata uang di dompet korban tidak diambil pelaku.

Alfian mengatakan, polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com