Tindakan yang dilakukan oleh orang tersebut sudah tidak bisa lagi di tolerir. Terlebih postingan itu menggunakan foto 'Maternity' yang seharusnya menjadi kebahagiaan para orang tua.
"Terlepas keyakinan pribadi masing-masing dan cara pandang kita tentang cara berbusana yang layak, kata-kata yang digunakan jelas bentuk pelecehan dan ini tidak bisa ditolerir sama sekali," kata Sara.
Postingan bernarasi pelecehan terhadap Sara bukan kali pertama dialami Sara kala bersaing memenangkan Pilkada Tangsel 2020 bersama pasangannya, Muhamad.
Pada awal September 2020, dia juga merasa telah dilecehkan oleh salah satu Politisi Partai Demokrat, yakni Cipta Panca Laksana.
Kala itu, Panca menulis "Paha calon wakil wali kota Tangsel itu mulus banget" di akun pribadi Twitternya.
Baca juga: Dilecehkan Lewat Unggahan Foto Hamil, Rahayu Saraswati: Tidak Bisa Ditolerir
Tulisan Panca pun kemudian ramai diperbincangkan dan menuai respons dari sejumlah pihak. Banyak di antaranya yang menilai bahwa postingan 'Paha Mulus' itu ditujukan untuk Sara.
Terlebih, Politisi Partai Demokrat itu mengirimkan cuitan tersebut tak lama setelah Sara mengunggah fotonya yang sedang berolahraga di kawasan Bintaro, Tangsel.
Sara mengatakan bahwa tulisan Panca yang mengarah pada pelecehan seksual itu memang ditujukan untuk dirinya.
Namun, calon wakil wali Kota nomor urut dua itu tidak memperkarakan cuitan tersebut karena tidak dicantumkan nama ataupun foto orang yang dimaksud.
"Karena tidak ada foto dan tidak menyebutkan nama. Maka dengan mudah yang bersangkutan menyatakan tidak ditujukan kepada satu orang secara spesifik," ujar Sara saat dikonfirmasi Senin (26/10/2020).
Sara pun tidak banyak merespons cuitan Panca dan memilih fokus menjalankan agenda politiknya di Tangsel.
Kendati demikian, Sara tetap meyakini bahwa tulisan itu memang ditujukan untuk melecehkannya dirinya.
Alasannya, Panca tidak memberikan klarifikasi siapa sosok yang dimaksud dalam cuitannya.
Baca juga: Temukan APK Dirinya dan Muhamad Terpasang di Pohon, Rahayu Saraswati Minta Maaf
"Jika dikatakan tidak ditujukan ke saya kan berarti ditujukan ke calon wakil wali kota yang lain. Tapi hal ini tidak pernah diklarifikasi," kata Sara.
Dua kali mendapatkan pelecehan seksual secara verbal, Sara pun akhirnya berencana menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus tersebut.