Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Percakapan Rasial Guru SMA di Jaktim, Disdik Diminta Data Pengajar Intoleran

Kompas.com - 27/10/2020, 11:58 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan dinilai perlu memetakan sekolah-sekolah dengan guru yang diduga berpola pikir radikal serta berperilaku rasis.

Usulan ini dilontarkan oleh Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru. Pemetaan ini seharusnya sudah dilakukan agar aksi rasis guru kepada murid-murid tak terjadi di lingkungan sekolah.

Hal tersebut merujuk pada peristiwa viralnya foto percakapan berbau rasis yang dilontarkan salah satu guru SMA negeri di Jakarta Timur berinisial TS beberapa waktu lalu.

"Mestinya Dinas Pendidikan DKI sudah punya pemetaan, klaster-klaster guru guru yang punya potensi bersikap intoleran. Nah Dinas Pendidikan DKI harus ambil peran karena sekolah itu di bawah Dinas Pendidikan," kata Satriwan Salim selaku Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Prihatin Ulah Rasial Guru SMA, Kasudin Pendidikan Jaktim: Tak Boleh Terjadi Lagi

Klaster-klaster tersebut dapat dideteksi dari setiap laporan siswa ataupun orang tua murid yang berinteraksi dengan guru rasis di lingkungan sekolah.

Dalam hal ini, siswa juga diharapkan diberi kebebasan dan perlindungan dalam menyampaikan kritik terhadap tenaga pengajar guna mengantisipasi paham-paham radikal dan sikap rasis yang dianut guru.

Dengan adanya pemetaan tersebut, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah bisa menekan aksi rasis dan paham radikal dari setiap guru.

"Ketika sudah muncul itu akan dilakukan deradikalisasi oleh Dinas Pendidikan. Kalau bahasa ASN-nya dibina. Saya melihat pembina-pembinaan ini yang perlu ditingkatkan," kata dia.

Terkait kasus yang melibatkan TS, Satriawan berharap pihak Dinas Pendidikan memproses sesuai dengan prosedur agar peristiwa serupa tak terulang kembali.

Sebelumnya, tengah viral di media sosial foto percakapan WhatsApp grup berinisial TS yang mengimbau murid-muridnya tidak memilih calon ketua OSIS non-muslim.

Baca juga: Viral Isi Percakapan Rasial Guru SMA di Jaktim, Kasusnya Diproses Dinas Pendidikan

"Assalamualaikum…hati2 memilih ketua OSIS Paslon 1 dan 2 Calon non Islam…jd ttp walau bagaimana kita mayoritas hrs punya ketua yg se Aqidah dgn kita.”

“Mohon doa dan dukungannya utk Paslon 3.”

“Awas Rohis jgn ada yg jd pengkhianat ya,” demikian pesan dalam grup tersebut.

Setelah percakapan ini viral dan mengundang pandangan miring masyarakat di sosial media, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur pun turun tangan.

Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Gunas Mahdianto memastikan TS sudah diberikan pembinaan oleh kepala sekolah akibat peristiwa itu.

"Sudah diberikan pembinaan oleh kepala sekolah. Gurunya juga di-BAP, sudah dilaporkan ke dinas juga itu,” kata Gunas saat dihubungi, Senin (26/10/2020).

Selanjutnya pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang berhak memberikan sanksi.

Namun, untuk saat ini, Gunas belum bisa memastikan apakah TS masih aktif memberikan materi pembelajaran atau tidak.

“Kalau tentang itu saya belum konsultasi dengan kepala sekolah,” kata Gunas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com