Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut di JPO Halte Kramat Cilandak Timur Rawan Penjambretan karena Sepi

Kompas.com - 27/10/2020, 15:51 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) Halte Kramat Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta dikenal oleh warga sekitar sebagai tempat yang rawan penjambretan.

Hal itu diungkapkan oleh sejumlah warga di sekitar JPO Halte Kramat.

Warga di Jalan Kramat, Cilandak Timur, Inoy (41) mengatakan JPO Halte Kramat selalu sepi setiap hari. Ia menyebutkan, tak banyak orang yang menggunakan JPO Halte Kramat.

“Jembatan itu rawan banget. Kondisinya selalu sepi,” ujar Inoy saat ditemui di Jalan Kramat, Selasa (27/10/2020) siang.

Baca juga: Dirampok di JPO Cilandak Timur, Seorang Ibu Dipukul oleh Perampok

Ia menyebutkan, JPO Halte Kramat pernah beberapa kali menjadi lokasi penjambretan. Penjambret biasanya mengincar pejalan kaki yang berjalan sendiri.

“Saya aja enggak berani lewat. Pas naik jembatan sepi, tahu-tahu ada yang naik ngikutin. Saya balik lagi,” lanjut Inoy.

Warga lain, Edi (55) mengatakan JPO Halte Kramat selalu sepi meskipun siang hari.

Ia kerap kali melewati JPO Halte Kramat pada siang hari untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

“Tiap hari lewat jembatan, siang aja sepi enggak ada orang lewat. Ini jembatan ini rawan. Apalagi kalau malam,” kata Edi saat ditemui, Selasa (27/10/2020) siang.

Pada Senin (26/10/2020) pagi, terjadi perampokan di JPO Halte Kramat Cilandak Timur. Pelaku berinisial S (30) merampok tas milik ibu-ibu bernama Heni (41) dan melukai korban.

Korban perampokan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Halte Kramat Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta pada Senin (26/10/2020) pagi mengalami luka-luka di beberapa bagian.

Salah satu saksi mata yang menangkap S, Yunus mengatakan korban mengalami luka di bagian bibir dan siku.

“Saya tanya ke korban, ‘ibu diapain?’. Korban dipukul Korban sampe dipukul sampai berdarah di bagian bibirnya sampai berdarah,” kata Yunus saat dihubungi, Senin 26/10/2020) malam.

Baca juga: Petugas PPSU Ciduk Perampok yang Kabur Setelah Jambret Seorang Ibu di JPO

Korban, lanjut Yunus, sempat melawan saat perampok berusaha mengambil tas miliknya di JPO. Karena melawan, perampok kemudian memukul korban.

“Sikunya juga lecet, memar berdarah. Korban memang berusaha menahan tasnya sampai terjatuh,” ujar Yunus yang bekerja sebagai petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Cilandak Timur.

Pelaku kemudian diamankan oleh polisi dan dibawa ke Polsek Pasar Minggu.

Polisi kini tengah memeriksa S.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com