Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kramat Raya 106, Rumah Kos Bersejarah Saksi Bisu Sumpah Pemuda

Kompas.com - 28/10/2020, 08:17 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Yel "Merdeka!" telah diserukan pada hari pertama kongres. Oleh karenanya, petugas keamanan Hindia Belanda pun menjaga jalannya kongres dengan ketat.

Bahkan, pada hari kedua, dokumen-dokumen yang ada ketika kongres disita oleh petugas keamanan Pemerintah Hindia Belanda.

Namun, para pemuda berhasil melahirkan ikrar janji persatuan.

Naskah janji persatuan tersebut dirancang Mohammad Yamin. Pada ikrar itu disebutkan bahwa para pemuda bertumpah darah, berbangsa, dan berbahasa satu.

Naskah tersebutlah yang sekarang kita kenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.

Pada kesempatan ini juga, WR Supratman pertama kali memainkan lagu "Indonesia Raya" dengan biola kepunyaannya di depan semua peserta kongres.

Lagu tersebut juga bermaksud mewakilkan semangat perjuangan untuk kemerdekaan.

Jadi rumah tinggal hingga toko bunga

Pasca-peristiwa tersebut, banyak pemuda yang tak lagi tinggal di Kramat Raya 106 karena masa pembelajarannya telah selesai. Gedung itu pun mulai beralih fungsi.

Banyak dari pemuda tersebut yang kemudian menjadi tokoh-tokoh terkemuka, bahkan pemimpin di Indonesia.

Pada tahun 1934, gedung itu digunakan sebagai tempat tinggal oleh Pang Tjem Tjam. Ia tinggal di sana hingga tahun 1937.

Kemudian, pada 1937, gedung tersebut disewakan kepada orang lain, yakni Loh Jing Tjoe. Ia menggunakan bangunan itu sebagai toko bunga hingga tahun 1948.

Sementara itu, pada tahun 1948-1951, gedung itu difungsikan sebagai hotel yang dikenal dengan nama Hotel Hersia.

Barulah pada tahun 1951, gedung tersebut digunakan untuk kepentingan negara, yakni sebagai kantor dan mes Inspektorat Bea dan Cukai.

Akhirnya, pada tahun 1973, gedung itu dipugar dan dijadikan Museum Gedung Sumpah Pemuda untuk mengenang peristiwa pembacaan Sumpah Pemuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com