DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia sejak medio September 2020 membuka opsi alih fungsi hotel bintang 3 menjadi lokasi khusus isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan.
Namun, hingga kini penyediaan lokasi khusus isolasi OTG di Depok masih belum berjalan mulus.
Padahal, hal itu semakin mendesak, seiring dengan dominannya klaster Covid-19 di lingkungan keluarga.
"Klaster keluarga ini kan terjadi sebagai dampak dari kondisi kepadatan di Depok yang lumayan padat," ujar Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).
"Penduduk kita mencapai 2,4 juta, dibanding luas wilayah 200,3 km2, rata-rata 12.000 jiwa per km2. Makanya banyak terdampak itu ada beberapa kecamatan yang kepadatan penduduknya melebihi dari rata-rata, misalnya 18.000 jiwa per km2 seperti di Sukmajaya dan Pancoran Mas," ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Depok Targetkan 3 Tempat Isolasi OTG Covid-19 Dibuka Pekan Depan
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok pada Senin lalu, 81 persen pasien Covid-19 di Depok menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Jumlah itu setara 1.080 pasien.
Padahal, belum tentu setiap pasien tersebut bisa isolasi mandiri secara efektif. Bisa jadi, sebagian dari mereka keadaan rumahnya yang tidak representatif karena dihuni oleh banyak orang, maupun tinggal seatap dengan kalangan rentan seperti bayi dan lansia.
Masalah nomenklatur
Sebagai informasi, Depok sebetulnya hampir memiliki lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 beberapa pekan lalu, yakni di Wisma Makara Universitas Indonesia.
Kabar bersedianya Wisma Makara UI disulap jadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok saat itu menjadi kabar baik karena berbagai hotel menolak dialihfungsikan menjadi lokasi isolasi pasien Covid-19.
"Memang ada arahan dari BNPB dan dari Satgas Covid-19 untuk kita bisa kerja sama dengan hotel-hotel," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris kepada wartawan, 25 September lalu.
"Barangkali nanti kami akan melaporkan kondisi seperti ini, barangkali BNPB bisa membantu kami memfasilitasi atau memediasi kami untuk menjadikan beberapa hotel tempat transit jika akan terus begini (kasus Covid-19 terus meningkat)," jelasnya.
Baca juga: UPDATE Grafik 28 Oktober: Total 7.007 Kasus Covid-19 di Depok
Saat itu, Idris mengklaim bahwa Wisma Makara UI tinggal selangkah lagi menjadi lokasi perdana untuk isolasi khusus OTG Covid-19 di Depok
Total, kata dia, ada 150 tempat tidur yang akan disediakan di Wisma Makara UI. Jumlah kamar yang disediakan mencapai 67 ruangan.
"Wisma dedikasi (pasien positif Covid-19) yang saat ini sudah setuju, tinggal menandatangani, yaitu Wisma Makara UI," ujar Idris.