Namun, alih fungsi Wisma Makara UI tak kunjung dieksekusi. Proses administrasi rupanya terkendala.
Berlarut-larut tanpa kejelasan, pihak Wisma Makara UI akhirnya mengundurkan diri dari calon kandidat lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.
Padahal, berbagai pemangku kepentingan sudah meninjau langsung situasi Wisma Makara UI. Tempat itu dinyatakan layak untuk menampung OTG Covid-19.
"Wisma Makara kemarin sore menyampaikan pengunduran diri dari (kandidat) tempat untuk OTG," ujar Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi kepada wartawan, 13 Oktober lalu.
Alih fungsi Wisma Makara UI belum dieksekusi karena masalah nomenklatur "wisma", sedangkan pemerintah meminta agar OTG Covid-19 dikarantina di "hotel".
"Sampai dengan kurun waktu sekian pekan belum ada kesimpulan dari BNPB, sehingga mereka terjadi last business, dari aspek bisnis, pemerintahan, sementara kontrak tidak kunjung tiba," jelas Dedi.
Baca juga: Wisma Makara UI Mundur sebagai Kandidat Tempat Isolasi OTG Covid-19 Depok
Ia melanjutkan, kini Pemerintah Kota Depok akan mengalihkan fokus ke beberapa lokasi lain yang dibidik sebagai tempat isolasi OTG.
"Ada (kandidat lain), baik di lokasi gedung negara atau salah satu wisma, tapi saya belum sebutkan dulu," ujar Dedi.
Menanti pekan depan
Pemerintah Kota Depok coba membidik beberapa kandidat lain untuk dijadikan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.
Belakangan diketahui, pemerintah sempat menjajaki peluang alih fungsi dua gedung negara, yakni Pusdiklat Kemendikbud di Bojongsari serta Wisma Atlet Kostrad Cilodong. Keduanya tak menemui titik temu.
"Yang Kemendikbud sudah kita hubungi dan dari institusinya bilang bahwa akan dipergunakan di pekan-pekan ini, jadi tidak bisa untuk dipergunakan isolasi," kata Dedi.
"Kalau yang Wisma Atlet Cilodong itu belum ada jawaban karena jawaban itu harus level pimpinan," tambahnya.
Oase muncul dari komunitas masyarakat. Sekelompok warga yang mengatasnamakan Barisan Bangun Negeri bersedia menyediakan satu unit rumah tingkat untuk disulap jadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19, beralamat di Pondok Cina.
Namun, lantaran hanya dapat menampung sekitar 15 pasien, lokasi itu akan diutamakan untuk menerima OTG Covid-19 dari warga setempat.