Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korban Banjir Belum Sependapat Soal Ganti Rugi, Satu RT Minta PT Khong Guan Bayar 80 Persen

Kompas.com - 30/10/2020, 16:40 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga korban banjir akibat robohnya tembok PT Khong Guan, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur masih berbeda pendapat satu sama lain.

Dalam pertemuan antara PT Khong Guan dengan warga pada Selasa (27/10/2020), manajamen perusahaan mengatakan hanya mampu membayar kerugian sebesar 50 persen dari total yang sudah diajukan warga yakni Rp 350 juta.

Tak hanya itu, PT Khong Guan juga menjanjikan bantuan Coorporate Social Responsibilities (CSR) serta lapangan pekerjaan bagi warga di tiga RT itu.

Dua RT yakni RT 09 dan 10 menyetujui kesepakatan tersebut. Namun berbeda dengan warga RT 05.

Baca juga: Warga Korban Banjir Sebut PT Khong Guan Janjikan CSR dan Pekerjaan

Warga RT 05 bersikukuh meminta PT Khong Guan membayar ganti rugi minimal 80 persen dari yang sudah diajukan.

"Ternyata orang RT 05 tidak mau, tetap 80 persen. Justru itu kendala untuk dua RT yang lain ," kata Suherman selaku tim negoisasi warga sekaligus ketua RW 08 saat dikonfirmasi, Jumat (30/10/2020).

RT 09 dan 10, lanjut Suherman, sebenarnya mau menerima karena proses penggantian rugi dianggap sudah terlalu lama. Selain itu, sebagian warga di dua RT tersebut juga merupakan buruh dari PT Khong Guan.

Sedangkan alasan warga RT 05 bertahan di angka 80 persen yakni agar PT Khong Guan menerima efek jera. Pasalnya, tembok PT Khong sudah dua kali roboh di lokasi yang sama.

"Kasihan dua RT sudah mau menerima bantuan karena sudah terlalu lama. Tapi terkendala RT 05. Saya juga sudah kasih pengarahan ke RT 05 cuma kalau mereka tetap keukeuh ya saya mau bilang apa," terang dia.

Baca juga: Lurah: PT Khong Guan Tawar Setengah Nilai Ganti Rugi yang Diajukan Warga

Hingga saat ini, proses perundingan antara warga masih terus berlanjut. Suherman sendiri belum tahu kapan keputusan akan bulat dan berkomunikasi lagi kepada PT Khong Guan.

"Ya diusahakan awal bulan depan (November). Mungkin kisaran tanggal 1 atau 2," ucap dia.

Sebelumnya, tembok di dua sisi PT Khong Guan roboh pada Sabtu (10/10/2020). Tembok itu roboh pada sore hari bertepatan hujan yang cukup deras.

Puing-puing dari tembok rupanya menutup selokan warga. Dampaknya, luapan air pun terjadi dan berujung banjir.

Ratusan rumah warga yang ada di wilayah tiga RT pun direndam. Banyak perabotan rumah tangga dan kendaraan roda dua yang rusak. Atas kerusakan itu, warga melayangkan permintaan ganti rugi kepada PT Khong Guan.

Hingga saat ini, Kompas.com masih berusaha menghubungi PT Khong Guan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com