DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok hingga kini masih kesulitan dalam menghadirkan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.
Dari total 1.142 kasus aktif yang ada saat ini, Pemerintah Kota Depok baru memiliki satu lokasi khusus isolasi OTG Covid-19, yakni di Pondok Cina.
Itu pun, kapasitasnya hanya 15 kamar, sehingga akan diprioritaskan bagi penduduk sekitar.
Padahal, sekitar 80 persen dari total kasus aktif di Depok merupakan OTG yang isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca juga: [UPDATE] Grafik Covid-19 30 Oktober: Total 7.116 Kasus di Depok
Plt Bidang Penanggulangan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi menyebutkan, Depok sebaiknya segera menemukan tempat untuk isolasi khusus OTG Covid-19.
"Saya tidak tahu kendalanya, di tempat lain sih sudah jalan, banyak. Saya juga sudah kasih tahu ini juga ke teman-teman satgas di Jawa Barat, tolong didorong Depok ini agar segera mulai saja," ujar Dody ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (30/10/2020).
"Kami anu kok, mendukung sekali dan sudah mengirim surat ke teman-teman, kan kita kenal teman-teman BPBD sana (Depok dan Jawa Barat)," imbuhnya.
Dody meminta, Pemerintah Kota Depok tak perlu ragu soal mekanisme pembiayaan. Ia berujar, pemerintah daerah dapat segera berkomunikasi dengan hotel untuk menyulapnya jadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.
"Kalau sudah ada yang siap, pakai saja dulu. Kalau soal harga nanti paralel, yang penting hotelnya bersedia," kata Dody.
Baca juga: Polemik Lokasi Khusus Isolasi OTG Covid-19 di Depok, Kini BNPB Sebut Wisma Makara UI Boleh Dipakai
"Jangan khawatir karena nanti kan pembiayaan ditanggung oleh pemerintah pusat dalam hal ini satgas nasional," ia menambahkan.
Arahan dari BNPB agar pemerintah bekerja sama dengan hotel bintang 2 dan 3 sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 sudah terbit sejak 15 September.
Hingga sekarang, belum ada satu pun hotel yang disulap menjadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok.
Sebagai perbandingan, Kota Bekasi sudah lebih awal berhasil menyulap The Green Hotel menjadi lokasi isolasi.
Ketersediaan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 menjadi penting karena sekitar 4 dari 5 pasien Covid-19 di Depok isolasi mandiri di rumah.
Tak menutup kemungkinan, mereka isolasi mandiri di rumah dengan keadaan rumah yang padat, atau harus berbagi atap dengan kalangan rentan seperti balita dan lansia.
Hal ini ditengarai menjadi penyebab di balik melonjaknya penularan virus corona di level keluarga, khususnya di Depok selama 1 bulan terakhir.
Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi mengeklaim, ada sedikitnya 3 lokasi yang digadang akan beroperasi pekan depan sebagai tempat khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok.
"Yang proses administrasi melalui sewa bintang 3, lagi proses administratif (di BNPB) itu 1. Yang proses melalui CSR juga ada satu. Yang komunitas juga satu," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
"Itu kan bagian dari upaya agar bisa berkurang klaster keluarga saat ini. Yang terjadi Agustus-September itu periodenya klaster kantor yang tinggi, sekarang klaster keluarga," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.