Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Nyatakan Telah Ungkap 7 Kasus Begal Pesepeda di Jakarta

Kompas.com - 02/11/2020, 14:12 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah mengungkap tujuh dari 14 kasus begal pesepeda yang terjadi di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada 14 LP (laporan polisi) yang masuk. Pengungkapan sudah kami lakukan. Selama tim khusus dibentuk, kami sudah mengungkap tujuh kasus (begal pesepeda)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Senin (2/11/2020).

Namun, Yusri tak menjelaskan secara merinci jumlah pelaku yang ditangkap dalam kasus-kasus yang terungkap itu.

Yusri mengatakan, beberapa tersangka pelaku dalam pemeriksaan mengaku sudah membegal pesepeda sebanyak lima hingga tujuh kali.

Baca juga: Polisi Petakan Rute Rawan Begal Pesepeda, Ini Titiknya

"Saat kami periksa mengaku sudah tujuh kali, semuanya begal pesepeda. Ada yang lima kali," ujar dia.

Dengan demikian, aksi begal terhadap pesepeda diduga terjadi lebih dari jumlah yang dilaporkan oleh para korban.

"Jadi sudah banyak (melakukan), tapi laporan masuk baru 14 kasus. Banyak korban tidak melapor. Kami mengharapkan masyarakat melaporkan," katanya.

Aksi begal pesepeda belakangan ini marak terjadi. Korbannya mulai dari masyarakat umum, artis, hingga anggota TNI.

Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko misalnya, ia menjadi korban upaya pembegalan saat bersepeda di sekitar Monas, tepatnya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada 26 Oktober 2020.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.45 WIB. Saat itu korban menggunakan sepeda dari rumah kawasan Cilandak menuju kantornya yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Namun tepat di jembat penyebrangan orang (JPO), korban dipepet  sejumlah orang yang menggunakan sepeda motor dan berusaha mengambil tas korban.

Korban berhasil memepertahankan tasnya. Namun dia mengalami luka pada pelipis bagian kiri dan memar pada kepala belakang.

Saat itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com