Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tewasnya Tukang Ojek di Papanggo, Polisi Cek Gerak-gerik Pelaku Lewat CCTV

Kompas.com - 02/11/2020, 18:48 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya tukang ojek di Papanggo, Jakarta Utara, yang diduga korban begal.

Sejauh ini, polisi sudah memeriksa video rekaman CCTV serta meminta keterangan sejumlah saksi.

Pemeriksaan CCTV dilakukan untuk melihat gerak-gerik pelaku pada saat kejadian.

"Masih kita dalami apakah pelaku menyamar sebagai penumpang atau bagaimana," kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka Saputra saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (2/11/2020).

"Masih kita dalami apakah korban sendiri atau bersama orang lain, termasuk tukang sapu, kan dia jam 04.00 sudah standby," lanjutnya.

Baca juga: Tewas Tergelatak di Tanjung Priok, Sopir Ojek Ini Diduga Korban Begal

Sebelumnya diberitakan, seorang pria tanpa identitas ditemukan tak bernyawa di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (30/10/2020).

Bermula ketika seorang warga sekitar bernama Dadang mendengar ada seseorang berteriak minta tolong pada pukul 05.00 WIB.

Teriakan tersebut tidak beberapa lama hilang. Dadang kemudian menemukan korban sudah tak bernyawa dengan luka tusuk di bagian leher dan perut.

Pria tersebut diduga menjadi korban begal karena ditemukan helm dan kunci tanpa adanya motor.

Polisi juga tidak menemukan dompet korban. Hanya satu ponsel yang tersisa di kantong celana.

Baca juga: Pelaku Upaya Begal Anggota Marinir Saat Bersepeda Teridentifikasi

Polisi mengetahui identitas korban dan keluarganya setelah melacak keberadaan keluarga korban lewat ponsel yang tidak dirampas.

Korban merupakan pria berusia 50 tahun yang berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan dan berdomisili di Jakarta Timur.

Jasad korban kemudian dibawa ke ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Pada Sabtu (31/10/2020) pihak keluarga datang membawa korban untuk dimakamkan.

Polisi menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com