Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Terang Penyelidikan Begal Pesepeda, Pelaku Teridentifikasi hingga Petakan Titik Rawan

Kompas.com - 03/11/2020, 09:33 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Saat kami periksa mengaku sudah tujuh kali, semuanya begal pesepeda. Ada yang lima kali," ujar dia.

Salah satu kasus yang sedang ditangani polisi adalah upaya begal terhadap Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko saat bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Begal Pesepeda Kerap Beraksi Pukul 6 hingga 9 Pagi

Polisi mengklaim sudah mengidentifikasi pelaku yang berupaya membegal Pangestu.

"Insya Allah sudah (teridentifikasi)," ujar Yusri.

Namun, Yusri belum bersedia menjelaskan lebih jauh terkait hal itu.

Perkembangan penyelidikan kasus upaya begal terhadap Pangestu akan disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana pada hari ini.

Baca juga: Marak Begal Sepeda, Kriminolog Sebut Lokasi Ramai Justru Memudahkan Pelaku

Menurut Yusri, berdasarkan pengakuan tersangka, ada lebih banyak kasus begal pesepeda yang terjadi dibandingkan jumlah laporan yang masuk.

"Jadi sudah banyak (aksi begal), tapi laporan masuk baru 14 kasus. Banyak korban tidak melapor. Kami mengharapkan masyarakat melaporkan," ucapnya.

Karena itu, polisi meminta para pesepeda untuk melapor apabila pernah menjadi korban begal.

"Kita harapkan korban langsung melapor supaya kita bisa kejar terhadap para pelakunya," kata Yusri.

Petakan titik rawan

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, polisi kemudian memetakan titik-titik lokasi beraksinya pelaku. Polisi kemudian memetakan titik rawan begal pesepeda.

Pemetaan dilakukan setiap polres di dalam wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Baca juga: Polisi Petakan Rute Rawan Begal Pesepeda, Ini Titiknya

Yusri berujar, salah satu titik rawan begal pesepeda adalah sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, sampai Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

"Secara umum memang Jakarta ini di Thamrin, Sudirman, sampai dengan (Medan) Merdeka Barat, maupun (Medan) Merdeka Selatan sampai ke Kota sana. Karena memang itu tempat ramai (pesepeda)," ujar Yusri.

Baca juga: Aktor Anjasmara Dipepet Penjambret di Jalan Sudirman Saat Bersepeda

Menurut Yusri, polisi dibantu anggota Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Kodam Jaya untuk berpatroli secara berkala di titik-titik rawan itu.

"Penjagaan ada yang menggunakan seragam, baik teman-teman Dishub maupun polisi, baik lantas maupun Sabhara. Kemudian ada (pakaian) preman juga memantau, nah ini preventif," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com