TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 di wilayahnya meningkat karena banyak pasien terlambat mendapatkan penanganan medis.
Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi penanganan pasien Covid-19 bersama Satuan Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
"Setelah dicek, kami evaluasi, yang meninggal di rumah sakit itu ya ternyata mereka masuk rumah sakit terlambat," ujar Airin usai menghadiri acara Maulid Nabi di Masjid Balai Kota Tangsel, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Pilkada Tangsel, Dana Kampanye Paslon Muhamad-Sara Paling Besar
Sementara terkait fasilitas di rumah sakit, baik ketersediaan obat maupun kamar pasien diklaim masih mencukupi untuk menangani pasien Covid-19.
Dengan begitu, kata Airin, terlambatnya pasien mendapatkan penanganan medis menjadi faktor utama meningkatnya kasus kematian beberapa waktu belakangan.
"Mereka masuk rumah sakit terlambat, sehingga mereka butuh ventilator, obat dan yang lainnya. Jadi karena sudah terlalu masuk virusnya, itu yang akhirnya menyebabkan itu," kata dia.
Airin mengimbau masyarakat yang menunjukkan gejala Covid-19 untuk segera melapor ke puskesmas maupun rumah sakit agar bisa segera ditangani.
"Sehingga kami bisa mengantisipasi, tidak datang sudah dalam kondisi parah," ujar dia.
Airin sebelumnya mengatakan akan mengevaluasi penanganan pasien Covid-19 seiring meningkatnya angka kematian yang terjadi beberapa waktu belakangan. Kondisi tersebut membuat Tangsel menjadi satu-satunya wilayah yang berstatus zona merah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi di Provinsi Banten.
"Kami lakukan beberapa evaluasi. Saya sudah instruksikan, insya Allah kami akan bahas dan diskusi dengan Dinas Kesehatan sehingga Tangsel tidak zona merah lagi," kata Airin pada Jumat lalu dua pekan lalu.
Menurut Airin, salah satu fokus evaluasi yang dilakukan ialah penanggulangan Covid-19 dari sisi hilir, seperti ketersediaan tempat tidur khusus pasien positif di rumah sakit.
"Kami evaluasi persoalan meninggal itu karena apa. Apakah karena terlambat masuk penanganannya," kata Airin.
Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Tangsel juga mengevaluasi kesiapan rumah sakit dari sisi ketersediaan fasilitas dan obat-obatan untuk merawat pasien Covid-19.
Dengan begitu, Airin berharap penanganan pasien positif bisa dilakukan secara maksimal sekaligus menekan angka kematian akibat Covid-19 di Tangsel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.