Saat itu, Anies berjanji akan meluncurkan sistem smart e-budgeting pada akhi 2019 dan bisa digunakan mulai Januari 2020.
Namun, rencana tersebut batal.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengatakan, sistem yang dijanjikan Anies itu masih dalam proses.
Baca juga: E-Budgeting Akan Diperbarui, Anies Sebut Publik Bisa Komentari Anggaran dalam Sistem
"E-budgeting sekarang posisinya masih dalam proses. Awal Februari (akan diluncurkan)," kata Atika, 21 Januari 2020.
Dia juga mengatakan, sistem yang diluncurkan akan memberikan akses publik terhadap APBD.
Setahun berjalan sejak peristiwa anggaran janggal mencuat, janji Anies mengenai smart system belum juga terlihat.
Kompas.com mencoba mengakses laman apbd.jakarta.go.id pada Rabu (4/11/2020) ini.
Jangankan kolom komentar, draf perencanaan KUA-PPAS 2021 saja tidak ada.
Situs web tersebut hanya menampilkan anggaran pada 2016 sampai 2020. Tak terlihat ada perubahan sistem.
Baca juga: Anies Baswedan: Kelemahan E-Budgeting Kami Ketahui Sejak Tahun Lalu
Janji Anies untuk membuat smart system ditagih oleh William.
"Saya senang-senang saja ketika Pak Gubernur (Anies) menjanjikan smart budgeting," kata anggota Fraksi PSI itu.
Satu tahun berlalu, William tak melihat keseriusan Anies untuk mewujudkan janjinya tersebut.
Baca juga: Anies Sebut Pembaruan E-Budgeting Era Ahok Disiapkan Sebelum Heboh Anggaran 2020
Dia menilai Anies hanya bernarasi dan tidak merealisasikan janjinya.
"Sekali lagi ini hanya narasi saja, tidak ada eksekusi, beliau eksekutif harusnya banyak eksekusi," kata William.
Kompas.com mencoba melakukan konfirmasi kepada Atika mengenai smart system tersebut.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, Atika tidak menjawab telepon dan tidak merespons pesan singkat dari Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.