Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Membeludaknya Pemohon SKCK, Polres Jaksel Ingatkan Warga Daftar Online Dulu

Kompas.com - 04/11/2020, 15:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan menyiapkan sejumlah skenario untuk mencegah membeludaknya permohonan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) untuk keperluan syarat pemberkasan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 di tengah masa pandemi Covid-19.

Warga diminta untuk mendaftarkan diri secara online, membagi jarak antrean, dan pendaftaran SKCK secara manual.

"Kami imbau untuk men-download aplikasi Smart Jaksel. Di sana ada pelayanan lengkap. Itu aplikasinya pelayanan Polres Metro Jakarta Selatan, lalu pilih SKCK," ujar Kepala Sub-Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Rita Oktavia Shinta saat dihubungi, Rabu (4/11/2020) siang.

Baca juga: Pemberkasan CPNS 2019, Lebih dari 600 Orang Urus SKCK di Polres Jaksel

Pemohon akan mendapatkan nomor verifikasi setelah mendaftarkan diri secara online. Staf kepolisian akan mengecek nomor verifikasi.

"Jedanya, hari ini daftar, besok bisa datang," tambah Rita.

Rita mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan menyiapkan tenda sementara untuk ruang tunggu para pemohon SKCK. Antrean pemohon SKCK juga dibatasi.

"Kami tetap lakukan protokol kesehatan karena masih dalam pandemi Covid-19. Antrean dibuat menyebar dulu misal ada penumpukan pemohon. Kami bangun tenda untuk menunggu di bagian parkiran," ujar Rita.

Antrean dibatasi maksimal 10 orang di dalam ruangan. Di luar ruangan, antrean para pemohon SKCK juga dibuat menyebar di beberapa titik Polres Metro Jakarta Selatan.

"Nanti kalau antreannya sudah dekat akan dipanggil," ujar Rita.

Ia juga mengimbau para pemohon untuk mendaftar diri untuk permohonan SKCK secara online karena datang langsung tak akan dilayani.

Baca juga: Masa Pemberkasan CPNS, Pengajuan SKCK di Polres Tangsel Naik Empat Kali Lipat

Meski demikian, Polres Metro Jakarta Selatan akan melayani secara manual jika aplikasi Smart Jaksel mengalami gangguan.

"Solusi apabila server (Smart Jaksel) lemot bisa langsung datang ke Polres Metro Jakarta Selatan dan dibantu secara manual pembuatan SKCK," ujarnya.

Adapun biaya pengurusan SKCK di Polres Metro Jakarta Selatan yaitu Rp 30.000.

Lebih dari 600 orang urus SKCK

Sebelumnya, lebih dari 600 orang mengurus SKCK untuk keperluan syarat pemberkasan CPNS 2019 di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Sehari rata-rata ada 200 orang yang pemohon SKCK selama tiga hari ini. Karena ini kan sedang tahap pengumpulan pemberkasan CPNS, itu sehari ada pemohon SKCK 250 orang," kata Rita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com