Dengan penambahan petugas, maka pelacakan kontak bisa dilakukan lebih cepat dan agresif.
"Secara estimasi dari 100 kasus positif itu harusnya ada 2.500 kasus kontak yang teridentifikasi," sambung dia.
Ia mengingatkan bahwa pelacakan kontak ini sangat penting guna mengendalikan penyebaran Covid-19.
Dengan pelacakan kontak, maka pemerintah bisa segera melakukan testing sekaligus isolasi masyarakat yang terpapar virus SARS-CoV-2.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Cenderung Turun, Apakah Sudah Terkendali?
Terkait kapasitas testing, Dicky menilai DKI Jakarta sudah lebih baik ketimbang provinsi lain.
Dalam sepekan, Pemprov DKI bisa melakukan tes swab sampai lebih dari 50.000 orang.
Jumlah itu sudah lima kali lipat lebih besar dari standar WHO.
Namun ia juga mengingatkan, tanpa pelacakan kontak yang maksimal, maka bisa jadi hasil tes tersebut tak menggambarkan keadaan yang sebenarnya di masyarakat.
"Ini masih jadi PR panjang dan artinya (Covid-19 di Jakarta) belum terkendali," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.