Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Ketua RW di Jatinegara, Pembangunan Lambat meski Sudah Diberi Status Kampung Kumuh

Kompas.com - 05/11/2020, 14:09 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada perkembangan yang signifikan dari pembangunan di sebuah RW kumuh di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Terdapat 76 RW yang masuk daftar kawasan kumuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan RW 05 Kelurahan Jatinegara salah satunya.

Meski sudah menyandang sebagai salah satu RW kumuh sejak 2010, pembangunan di RW 05 justru tersendat.

Ketua RW 05 Ahmad Saihu menilai konsep community action plan (CAP) yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta belum berdampak di daerahnya. Terlebih, pandemi membuat program CAP tertunda.

Baca juga: Menengok RW 05 Jatinegara, yang Masuk Daftar Kampung Kumuh

"Semenjak ada pandemi CAP itu mundur, harusnya 2020 udah action," kata Ahmad Saihu di lokasi, Kamis (5/11/2020).

Ahmad juga masih bingung soal status kawasan kumuh.

"Saya sebagai Ketua RW saja bingung. Apa sih RW kumuh itu? Ciri-cirinya engga ada, padahal sudah sejak 2010," tutur dia.

Ahmad melanjutkan, dirinya tidak terbebani meski daerahnya ditetapkan sebagai RW kumuh.

"RW kumuh kan berarti bantuannya banyak, tetapi kondisinya begini-begini saja," ujar dia.

Ahmad mengatakan, kali terakhir, Pemprov DKI datang ke RW 05 pada bulan lalu untuk mengecek saluran air.

Baca juga: Satgas PSBB Jakarta Awasi Protokol Pencegahan Covid-19 di Daerah Kumuh

"Ini malah survey hilang, survey hilang. Padahal di RW lain, saluran dibersihkan, saya kadang-kadang iri juga. Kenapa RW sini yang lama ditetapkan sebagai kawasan kumuh, pembangunannya lambat?" tutur Ahmad.

Lambatnya pembangunan di RW 05 juga dirasakan Sekretaris RW, Asit Faizal.

"Ke sini kalau mau masuk alat-alat berat susah karena gangnya kecil dan satu pintu saja. Intinya, pembangunan di sini lambat," ujar Asit.

Program Kampung Kumuh terhambat pandemi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum dapat melakukan penataan kampung kumuh sesuai target akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan salinan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta periode 2018-2022 pada situs Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, ditargetkan sebanyak 56 RW ditata pada tahun 2020.

Penataan kampung kumuh itu menggunakan konsep community action plan (CAP).

CAP merupakan rencana penataan kampung kumuh yang melibatkan warga perkampungan tersebut.

Kepala Bidang Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno mengatakan, pihaknya baru akan merealisasi penataan 11 RW pada tahun 2020 menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2020.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Pemprov DKI Hanya Menata 11 Kampung Kumuh dari Target 56 RW

"Sesuai rencana akan dilaksanakan tahun ini (penataan 11 RW), sumber pendanaannya dari APBD 2020," kata Retno saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/8/2020).

Sementara itu, lanjut Retno, pendanaan 45 RW kumuh lainnya akan menggunakan dana CSR dan kolaborasi sosial berskala besar (KSBB).

Pasalnya, anggaran yang seharusnya diperuntukkan untuk menata kampung kumuh itu dialihkan untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Sisanya (45 RW) akan diupayakan melalui CSR atau KSBB," ungkap Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com