Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Pusat Turun Gunung, Akan Habis-habisan di Pilkada Depok?

Kompas.com - 05/11/2020, 20:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2020-2025, Ahmad Syaikhu mengunjungi Depok, hari ini Kamis (5/11/2020).

Kedatangan Syaikhu dianggap sebagai upaya simbolik bahwa partai dakwah tersebut akan habis-habisan untuk memenangi Pilkada Depok 2020.

"Setahu saya itu memang sudah diprogramkan oleh TPPD (tim pemenangan pemilu daerah) PKS Kota Depok," ujar Mohammad Idris, calon wali kota Depok usungan PKS kepada wartawan, Kamis.

"Itu adalah konsolidasi pemenangan pasangan calon yang diusung PKS secara nasional. Kick off-nya di Kota Depok," tambahnya.

Baca juga: Presiden PKS Turun Gunung Jelang Pilkada Depok, Idris: Saya Makin Pede

Syaikhu sendiri membenarkan bahwa kehadirannya di Depok adalah simbol bahwa PKS akan jor-joran guna memenangi Pilkada Serentak 2020.

Depok menjadi salah satu pusat perhatian, terbukti dari dipilihnya Depok sebagai lokasi pertama Syaikhu turun gunung.

"Apakah ini tanda petinggi PKS turun gunung, betul," ucap Syaikhu kepada wartawan, Kamis.

"Saya sebagai Presiden PKS memerintahkan untuk seluruh jajaran yang ada di DPP, DPW, dan DPD sampai ke DPC dan DPRD seluruhnya itu turun," ungkap dia.

Baca juga: PKS Kritik Anies yang Sibuk Bangun Infrastruktur di Masa Pandemi Covid-19

Tak hanya itu, Syaikhu juga bilang bahwa pihaknya bakal menggerakkan seluruh kader PKS yang kini menjadi pejabat publik untuk bantu memenangi kandidat usungan PKS.

Ia juga mengatakan, PKS memberi keleluasaan kepada kandidat usungan mereka untuk merancang gagasan jika kelak terpilih.

"Apakah itu yang ada di DPR RI atau ada yang di DPRD Provinsi dan kota/kabupaten, saya juga menginstruksikan untuk turun dan membantu pemenangan Pilkada di 2020 ini," sebut Syaikhu.

"Kita serahkan kepada masing-masing calon kepala daerah dan wakilnya, sehingga politik gagasannya itu dalam skala lokal. Artinya, kalau di Kota Depok, yaitu mengusung visi bgaimana mewujudkan Depok yang maju, berbudaya, dan sejahtera," imbuhnya.

Sebagai informasi, PKS mengusung kandidat Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono buat bertempur di Pilkada Depok 2020. Keduanya memperoleh nomor urut 2.

Idris sejatinya kalangan nonpartai namun dikenal dekat dengan pejabat teras PKS.

Di samping itu, Idris adalah wali kota Depok saat ini. Sementara itu, Imam Budi Hartono sudah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Idris akan menghadapi lawan yang juga petahana, yakni wakilnya saat ini di pemerintahan, Pradi Supriatna yang notabene Ketua DPC Gerindra Depok.

Pradi akan berpasangan dengan Afifah Alia kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu, sebagai kandidat nomor urut 1.

Idris-Imam diusung oleh 3 partai di parlemen yaitu PKS, Demokrat, dan PPP. Sedangkan Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk, yakni Gerindra, PDI-P, PKB, Golkar, PAN, dan PSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com