Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Yakin Idris-Imam Menang Minimal 70 Persen di Pilkada Depok

Kompas.com - 05/11/2020, 20:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok, Mohammad Hafid Nasir, sesumbar bahwa Mohammad Idris-Imam Budi Hartono akan memenangi Pilkada Depok dengan margin lebih dari 40 persen.

Hal itu ia sampaikan setelah Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyempatkan diri mengunjungi Depok dalam rangka memberikan arahan pemenangan Pilkada.

Hafid mengklaim, proyeksi tersebut didasarkan pada hasil survei partainya, terhadap kandidat yang mereka usung di Pilkada Depok.

"Dari hasil survei yang kami sudah lakukan, elektabilitas Pak Idris dan Pak Imam insya Allah meningkat. Mudah-mudahan tanggal 9 Desember (hari pemungutan suara) menang di angka 70 persen, minimal," ungkap Hafid kepada wartawan, Kamis (5/11/2020).

"Kami merasa termotivasi dengan kehadiran beliau sebagai Bapak Presiden PKS terpilih. Arahannya jelas bahwa tidak ada kata selain kita harus menang di Pilkada 9 Desember," jelasnya.

Baca juga: Presiden PKS Turun Gunung Jelang Pilkada Depok, Idris: Saya Makin Pede

Di samping itu, Hafid mengklaim bahwa deklarasi-deklarasi di tingkat akar rumput untuk mendukung Idris-Imam semakin banyak belakangan.

Hal tersebut, katanya, merupakan hasil kerja keras partai pengusung, yakni Demokrat, PPP, dan Berkarya selain PKS sendiri.

"Luar biasa dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Kota Depok. Artinya, bukan hanya dari struktur atau mesin partai, tapi juga dari seluruh elemen masyarakat dari hari ke hari," beber Hafid.

Sebagai informasi, Idris dan Imam memperoleh nomor urut 2 di Pilkada Depok 2020.

Baca juga: Pertarungan Dua Matahari di Pilkada Depok 2020

Idris sejatinya kalangan nonpartai namun dikenal dekat dengan pejabat teras PKS. Di samping itu, Idris adalah wali kota Depok saat ini.

Sementara itu, Imam Budi Hartono sudah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Idris menghadapi lawan yang juga petahana, yakni wakilnya saat ini di pemerintahan, Pradi Supriatna yang notabene Ketua DPC Gerindra Depok.

Pradi akan berpasangan dengan Afifah Alia kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu, sebagai kandidat nomor urut 1.

Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk, yakni Gerindra, PDI-P, PKB, Golkar, PAN, dan PSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com