Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2020, 21:17 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Kalaupun beruntung dapat pekerjaan sebagai kuli, kata Suharto, paling banter dirinya kebagian tugas mengaduk semen.

"Saya bela-belain biar anak bisa jajan, saya ikut nguli, ngaduk semen. Tapi susah, kadang enggak diterima karena usia," kata Suharto memelas.

Kini, Suharto hanyalah satu dari 10 anggota Paguyuban Ontel Wisata Kota Tua yang masih bertahan dengan pekerjaannya. Sementara 26 anggota yang juga rekan sejawatnya, terpaksa pulang kampung karena tak ada pemasukan.

Baca juga: Kisah Awang, Siswa SMA di Yogya Jualan Onde-onde Bantu Keluarga di Masa Pandemi

"Terus terang aja kontrakan belum dibayar 8 bulan. (Mereka) mau bayar pakai apa? Selama pandemi paling 10 orang tersisa, yang lain memilih di kampung saja daripada di sini nanggung beban kontrakan, harus bayar terus," ungkapnya.

Suharto tak memungkiri bahwa hidup di Ibu Kota terasa kian berat di masa pandemi Covid-19. Bukan soal memenuhi kebutuhan pangan dan papan semata, dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar juga perlu biaya kuota internet setiap hari untuk belajar daring.

Dengan rasa menyesal, Suharto mengaku kerap membiarkan dua anaknya tidak mengikuti pelajaran virtual dari sekolah mereka.

"Anak dua, masih SD, perlu paket internet. Saya kadang enggak punya uang Rp 7.000. Mereka enggak bisa belajar," ucap Suharto.

"Ada (bantuan) dari pemerintah juga. Untung-untungan, ada yang dapat, ada yang enggak. Kalau saya terus terang aja baru bulan kemarin anak yang kelas 5 dapat paket dari gurunya," imbuhnya.

Sepanjang bercerita, Suharto sesekali tampak tersenyum, tetapi matanya tak bisa menyembunyikan kesedihan.

Sebagai kepala rumah tangga, tanggung jawab yang dia pikul tentu terasa semakin berat karena kondisi seperti sekarang.

Tiba-tiba wajahnya berbinar ketika seorang pengunjung datang hendak menyewa sepeda ontelnya.

"Pak saya sewa, ya," kata seorang perempuan berkerudung biru tua.

"Iya neng, silakan," timpal Suharto sambil tersenyum lebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com