Daniel menyebut bahwa dia hanya menyediakan enam unit mobil untuk transportasi dan juga uang bensin.
"(Penyerangan) itu bukan atas perintah saya, Yang Mulia. Kalau senjata tajam saya juga tidak menyediakan, Yang Mulia," pungkasnya.
Keterangan yang diberikan saksi dalam persidangan dianggap janggal oleh majelis hakim.
Sebab, ada beberapa pernyataan berbeda yang disampaikan dalam persidangan dengan yang tertuang berita acara pemeriksaan (BAP) kepolisian.
Hakim Anggota PN Tangerang Arif Budi Cahyono mengatakan, keterangan Daniel di persidangan berbeda dengan BAP Polda Metro Jaya.
Baca juga: Pembebasan Bersyarat Dicabut, Penahanan John Kei Dihitung sebagai Masa Pidana Kasus Lama
Salah satunya adalah BAP nomor 11 yang menerangkan bahwa Daniel mengakui telah menyiapkan sejumlah peralatan untuk menyerang rumah Nus Kei di Green Lake City.
"Saya menyiapkan alat-alatnya," ujar Arif membacakan pernyataan Arif yang tertulis dalam BAP.
Sementara di persidangan, Daniel mengatakan tidak menyiapkan peralatan apa pun untuk dibawa ketika mendatangi rumah Nus Kei dan melakukan perusakan.
"Tidak pernah, Yang Mulia," ucap Daniel.
Baca juga: Kemenkumham Cabut Pembebasan Bersyarat John Kei
Kesaksian berbeda juga diungkapkan Daniel ketika menjawab pertanyaan mengenai sosok yang memerintahkan para terdakwa mendatangi rumah Nus Kei dan membawanya ke kediaman John Kei.
Dalam persidangan, Daniel mengaku bahwa perintah tersebut merupakan inisiatifnya sendiri. Tidak ada arahan dari John Kei.
"Itu atas inisiatif saya, Yang Mulia," ujar Daniel.
Jawaban tersebut dianggap janggal oleh Arif.
Sebab, dalam BAP nomor 15, Daniel mengakui bahwa perintah tersebut merupakan arahan langsung dari John Kei.
"Saudara bilang itu atas inisiatif pribadi, bukan perintah John Kei. Tapi di BAP saudara menerangkan itu atas perintah John Kei. Yang benar yang mana," kata Arif.
Baca juga: Ini Peran Lima Anak Buah John Kei yang Ditangkap Setelah Sempat Buron, Perencana hingga Penembak
Daniel menyatakan bahwa keterangan sebenarnya adalah yang disampaikannya dalam persidangan.
Sebab, selama menjalani pemeriksaan polisi, dia menjawab dalam kondisi di bawah tekanan.
"Karena saya dalam tekanan, Yang Mulia," kata dia.
"Pertanyaannya sudah disiapkan. Kalau saya melawan, rekan saya akan hancur. Saya berada dalam tekanan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.