Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Pencemaran Lingkungan, Warga Jakut Diajak Sedekahkan Minyak Jelantah

Kompas.com - 06/11/2020, 09:46 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara mengajak masyarakat bersedekah minyak jelantah ke rumah ibadah.

Kegiatan yang dinamakan Rumah Ibadah Tersenyum ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan di Jakarta.

Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Rumah Sosial Kutub.

"Sebelum ada program ini, masyarakat kerap membuang minyak jelantah ke sembarang tempat sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Adminitrasi Jakarta Utara Suroto dalam keterangannya, Kamis (11/5/2020).

Baca juga: Jangan Buang Minyak Jelantah ke Saluran Pembuangan, Ini Dampaknya...

"Nah sekarang dengan adanya peresmian program ini, minyak jelantah dikumpulkan kepada pengelola tempat ibadah yang kemudian nanti diambil oleh petugas," sambungnya.

Melalui program ini, masyarakat ikut mengambil bagian dalam pembangunan rumah ibadah.

Sebab, setiap 18 liter minyak jelantah yang terkumpul akan dikonversikan menjadi uang senilai Rp 100.000.

Dari Rp 100.000 tersebut, Rp 60.000 akan diberikan kepada pengelola rumah ibadah melalui rekening Bank DKI Syariah, sedangkan Rp 40.000 dikelola Rumah Sosial Kutub untuk kembali disalurkan kepada masyarakat.

Baca juga: Bersedekah Bisa dengan Minyak Jelantah

Uang tersebut akan disalurkan dalam bidang pendidikan, kesejahteraan ekonomi, masjid, sosial kemanusiaan, dan peningkatan kehidupan anak yatim dan duafa.

"Saya tegaskan di sini tidak ada nilai jual beli. Konsepnya berupa sharing sedekah. Masyarakat tidak menjual, tapi menyalurkan sedekahnya dengan minyak jelantah. Minyak jelantah ini kami kirim ke pabrik sebagai bahan baku biodiesel," ujar Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub, Suhito.

Hingga saat ini, sudah ada 210 rumah ibadah yang telah mendaftarkan diri sebagai pengelola pengumpulan minyak jelantah.

Baca juga: Harga Gas Selangit, Tukang Soto Ubah Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar

Nantinya mereka akan didampingi petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara yang ditugaskan di setiap RW.

Selain rumah ibadah, program ini rencananya akan menggaet Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), hingga petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com