Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kecamatan dengan Pasien Covid-19 Terbanyak di Depok Malah Jadi Lokasi Favorit Kampanye

Kompas.com - 06/11/2020, 14:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok merilis daftar kecamatan yang paling sering dikunjungi para pasangan calon wali kota-wakil wali kota Depok selama sebulan lebih masa kampanye.

"Dari hasil pengawasan, Kecamatan Pancoran Mas, Sukmajaya, dan Sawangan adalah lokasi yang sering didatangi paslon," kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kota Depok Dede Slamet melalui keterangan resmi, Jumat (6/11/2020).

Dari keterangan tersebut, Pancoran Mas jadi lokasi favorit kampanye pada kandidat dengan total 144 kegiatan.

Di bawahnya, yakni Sukmajaya dan Sawangan dengan masing-masing 135 kegiatan, lalu disusul Cimanggis dengan 114 kegiatan.

Terpilihnya kecamatan-kecamatan itu sebagai lokasi favorit kampanye dapat dipahami karena Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Cimanggis merupakan tiga kecamatan dengan penduduk terbanyak di Depok.

Baca juga: Pilkada Depok: 23 Pelanggaran Protokol Kesehatan Selama Kampanye Paslon

Dari data Badan Pusat Statistik (2018), Cimanggis mencatat 324.343 penduduk, Sukmajaya 311.379, dan Pancoran Mas 282.167.

Sawangan ada di urutan ke-8 soal jumlah penduduk, dengan total 165.631.

Namun, ironisnya, empat kecamatan favorit para paslon tersebut juga merupakan kecamatan favorit virus corona.

Data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok hari ini, keempatnya merupakan kecamatan dengan jumlah pasien/kasus aktif Covid-19 terbanyak saat ini.

Kecamatan Sukmajaya mencatat 138 pasien, Pancoran Mas 131, Cimanggis 128, Sawangan 121.

Malahan Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Cimanggis, adalah kecamatan dengan total laporan kasus Covid-19 tertinggi sejak Maret di Depok.

Baca juga: Kampanye Online Jelang Pilkada Depok Meningkat, tapi Jumlahnya Hanya 1 Persen

Kandidat tak minat kampanye daring, banyak langgar protokol kesehatan

Kampanye daring atau online masih tak diminati para kandidat. Meskipun menurut catatan Bawaslu ada tren kenaikan, tetapi jumlahnya masih kalah jauh dibandingkan metode kampanye lainnya.

Hasil pengawasan Bawaslu di 11 kecamatan se-Kota Depok hingga kemarin, total ada 1.039 kegiatan kampanye para kandidat.

Sebanyak 75 persennya (777) adalah kampanye tatap muka dan dialog. Sebanyak 18 persen (189) merupakan penyebaran bahan kampanye.

"Penyebaran bahan kampanye menunjukkan peningkatan, biasanya dilakukan dalam bentuk door to door dengan membagikan bahan kampanye,yang paling sering yaitu stiker dan brosur visi misi paslon," jelas Dede.

Baca juga: Pilkada Depok, Idris Mengaku Perlu Genjot Kampanye di Belasan Titik

Di bawahnya, ada metode pertemuan terbatas yang mengambil porsi 6 persen (58) dari keseluruhan kampanye.

Sementara itu, kampanye daring hanya menyumbang 1 persen atau 15 giat selama sebulan lebih masa kampanye Pilkada Depok berlangsung.

Tak pelak, maraknya kampanye di lapangan berimbas pada banyaknya pelanggaran protokol kesehatan, kendati Bawaslu menyebut jumlah pelanggaran itu mulai berkurang.

"Kontradiksi antara jumlah kampanye melalui metode daring dengan tatap muka atau pertemuan terbatas menuntut jajaran pengawasan pemilihan melakukan upaya pencegahan, agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan sehingga tidak perlu ada giat yang dibubarkan," jelas Dede.

"Total ada 23 pelanggaran protokol kesehatan (selama kampanye). Penurunan signifikan terjadi di pekan kedua (dari 9 ke 6 pelanggaran) dan pekan keempat (dari 6 ke 2 pelanggaran)," ujarnya.

Peta politik

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana yang memilih pisah ranjang untuk berebut kekuasaan pada pemungutan suara 9 Desember 2020 mendatang.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Memperoleh nomor urut 2, Idris-Imam disokong oleh tiga partai di parlemen dengan perolehan 17 kursi, yakni PKS, Demokrat, dan PPP.

Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha mendepak Idris lewat pilkada.

Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.

Dengan nomor urut 1, Pradi-Afifah didukung koalisi gemuk dengan 33 kursi di DPRD, yakni Gerindra, PDI-P, PAN, PKB, PSI, dan Golkar.

Keduanya bertanding saat Depok masih menjadi wilayah dengan torehan kasus positif Covid-19 terbanyak di Jawa Barat dan Bodetabek dengan total 7.568 kasus per hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com