Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Belanja Tidak Tetap Melonjak 2.752 Persen, Ini Penjelasan Anies

Kompas.com - 06/11/2020, 16:15 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada lonjakan sebesar 2.752 persen untuk anggaran belanja tidak terduga (BTT) dalam rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta 2020.

BTT dalam APBD DKI 2020 sebesar Rp 188 miliar. Namun dalam rancangan APBD-P yang kini dibahas di DPRD DKI Jakarta angkanya membengkak jadi Rp 5,19 triliun.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, anggaran BTT yang membengkak itu dialokasikan di bidang kesehatan, pemulihan ekonomi, dan jaringan pengamanan sosial akibat Covid-19.

"Penanganan kesehatan antara lain pemberian honor tenaga kesehatan, pembelian alat penanganan Covid-19 yang diajukan oleh Dinas Kesehatan," kata Anies saat pidato untuk menanggapi pandangan fraksi-fraksi DPRD DKI  di Gedung DPRD DKI, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: DPRD Kritik Rancangan APBD-P DKI 2020, dari Formula E sampai Dana PEN

Anies menambahkan, anggaran itu juga akan digunakan untuk pengadaan masker bagi masyarakat yang diajukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), pemberian honor relawan tenaga kesehatan yang diajukan oleh Badan Kepegawaian Daerah, dan pemberian akomodasi bagi tenaga kesehatan yang diajukan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selain itu, kata Anies, ada juga alokasi anggaran untuk penanganan dampak ekonomi.

Untuk penyediaan jaring pengaman sosial, Anies mengatakan ada dua kegiatan yaitu pemberian sembako buat masyarakat yang diajukan oleh Dinas Sosial serta beasiswa yang diajukan Dinas Pendidikan.

"Pemberian beasiswa anak tenaga kesehatan yang meninggal dalam penanganan Covid-19 yang diajukan oleh Dinas Pendidikan," kata Anies.

Dia juga menyatakan, anggaran yang membengkak tersebut dalam pelaksanaannya sudah mendapat pengawasan dari pihak terkait untuk proses transparansi anggaran.

"SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) atau UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) telah mendapatkan pendampingan dari Kejaksaan Tinggi, BPKP dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk pengawasan agar penggunaan belanja bansos (bantuan sosial) dan BTT dimanfaatkan secara efektif untuk penanganan pandemi Covid-19," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com