Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Penurunan Jumlah Tes Covid-19 di Jakarta

Kompas.com - 06/11/2020, 17:38 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKATA, KOMPAS.com - Jumlah orang yang menjalani tes swab untuk mendeteksi Covid-19 mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir, termasuk di Jakarta.

Lebih dari sepekan terakhir, yang dites swab di Jakarta per hari tak pernah lagi tembus 10.000 orang. Padahal, jika melihat tren sebelumnya, pemeriksaan 10.000 orang per hari sering terjadi.

Berdasarkan data di situs corona.jakarta.go.id, Jakarta pertama kali mencatatkan jumlah orang yang tes lebih dari 10.000 per hari pada 22 Juli 2020. Saat itu, ada 10.061 orang yang dites dan 416 diantaranya dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: UPDATE: 3.778 Kasus Baru Covid-19, DKI Paling Tinggi dengan 672

Di bulan Agustus, Jakarta kembali mencatat pemeriksaan lebih dari 10.000 orang per hari selama tiga hari, yakni pada 19, 26, dan 28 Agustus.

Tes swab di Jakarta mulai stabil menembus angka lebih dari 10.000 orang per hari sejak September. Ada 19 hari di September ketika Jakarta mencatat tes spesimen lebih dari 10.000.

Tren itu berlanjut di Oktober, ketika ada 21 hari Jakarta mencatat tes lebih dari 10.000 orang hari. Bahkan jumlah orang yang dites mencapai 15.978 orang pada 12 Oktober, dengan 1.612 di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Namun penurunan angka tes mulai terjadi di akhir Oktober sampai pekan pertama November.

Sejak 28 Oktober hingga Jumat (6/11/2020) ini, angka tes Covid-19 di DKI Jakarta tak pernah lagi menyentuh 10.000 orang per hari.

Penambahan kasus baru Covid-19 juga mengalami penurunan. Penambahan kasus harian tak pernah lagi menembus lebih dari 1.000 kasus per hari sejak 22 Oktober.

Jumat ini, jumlah orang yang dites 8.468 orang dengan hasil 672 kasus konfirmasi positif. Penambahan itu membuat total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 110.083 orang.

Dari jumlah tersebut, ada 7.905 yang masih dirawat atau diisolasi, 99.830 sembuh dan 2.348 meninggal dunia.

Penjelasan Dinkes

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia Handayani menjelaskan, libur panjang saat Maulid Nabi Muhammad SAW pada pekan lalu menjadi salah satu faktor menurunnya jumlah orang yang dites. Alasan ini juga yang dipakai Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat pusat.

"Kalau kemarin masa libur bersama, memang orang yang ditesnya, kontak erat dan sebagainya, tidak mengakses layanan. Atau tidak bersedia dites di periode tanggal itu," kata Dwi kepada Kompas.com, Jumat.

Namun, Dwi menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong untuk melakukan testing sebanyak-banyaknya. Bahkan tenaga pelacakan kontak juga ditambah untuk menemukan sebanyak-banyaknya kasus aktif Covid-19 di masyarakat.

"Tetap kok kami  mendorong untuk testing jangan sampai turun," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com