JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Ajen Kostrad Kolonel CAJ Endi Z Anshori mengatakan, komplotan pembobol ATM di salah satu minimarket yang tak jauh dari Komplek Kostrad disebut tak tahu bahwa aksinya dilakukan di dalam komplek militer.
Pembobolan ATM di dalam Komplek Kostrad Kebayoran Lama, Jakarta Selatan baru kali pertama terjadi.
“Kejadian pembobolan ATM di komplek kami itu yang pertama. Kejadian baru di komplek kami,” kata Endi di Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta pada Jumat (6/11/2020) sore.
Baca juga: Beraksi di Kompleks Kostrad, Komplotan Pembobol ATM Ditangkap
Peristiwa pembobolan ATM diketahui berdasarkan laporan masyarakat yang melihat sejumlah pria mencurigakan di dekat mesin ATM.
Dari laporan masyarakat, anggota TNI berkoordinasi dengan Polsek Kebayoran Lama untuk menangkap komplotan pembobol ATM.
"Jadi masyarakat lapor ke kami, kok ada orang yang mencurigakan, mereka datang tiga kali ke ATM, gelagatnya mencurigakan, mantau pagi, lalu datang lagi siang hari dan pas hujan mereka datang lagi, di situ kita lakukan penangkapan," ujar Endi.
Baca juga: Komplotan Ini Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo
Komplotan pembobol ATM beraksi dua kali di Komplek Kostrad Kebayoran Lama. Peristiwa pertama sekitar pagi dan siang hari dan kedua sekitar pukul 16.35 WIB.
“Mereka beroperasi saat hujan deras. Mereka ditangkap tanpa perlawanan. Pelaku tak tahu itu (lokasi pembobolan) komplek militer. Mereka kaget saat ditangkap,” tambah Endi.
Sebelumnya, TNI dan Polisi menangkap komplotan pembobol ATM yang beraksi di dalam Komplek Kostrad Kebayoran Lama pada Rabu (4/11/2020) sekitar pukul 16.35 WIB.
Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Indra Ranudikarta mengungkapkan bahwa para tersangka berjumlah lima orang. Empat pelaku di antaranya berasal dari Lampung, masing-masing berinisial W (30), DC (33), MA (24), dan KA (35).
Sementara itu, satu orang lainnya berasal dari Jakarta, yaitu HS (40).
“Kami dapat menangkap lima pelaku pembobolan ATM yang selama ini beroperasi beberapa kali di Lampung. Beberapa kali beraksi berhasil di Lampung,” kata Indra saat di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta pada Jumat (6/11/2020) sore.
Indra menyebutkan, para tersangka yang berasal dari Lampung berusaha mengembangkan aksi kriminal pembobolan ATM di Jakarta dengan cara bekerja sama dengan komplotan di Ibu Kota.
Para tersangka membayar orang lain untuk menabung dan mendapatkan kartu ATM untuk modal aksi pembobolan ATM.
“Modus mereka membayar relatif dengan kedekatan. Membayar orang untuk menabung, lalu ATM-nya diserahkan ke pelaku,” ujar Indra.