Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merespons F-Demokrat, Pemprov DKI Masih Prioritaskan Penyediaan Rusunawa

Kompas.com - 09/11/2020, 11:45 WIB
Rosiana Haryanti,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, pembangunan rusunawa masih menjadi prioritas Pemprov DKI.

"Pembangunan rusunawa masih menjadi prioritas karena berkaitan dengan penataan kawasan permukiman dan penyediaan hunian bagi warga terdampak bencana," ucap Sarjoko kepada Kompas.com, Senin (9/11/2020).

Hal itu disampaikan Sarjoko merespons kritikan Fraksi Demokrat di DPRD DKI Jakarta yang menyebut selama beberapa tahun terakhir, Pemprov DKI lebih fokus pada penyediaan hunian DP Nol Rupiah.

Baca juga: Demokrat Minta Pemprov DKI Lebih Perhatikan Penyediaan Rusunawa Dibanding Rumah DP Nol Rupiah

Sarjoko mengatakan, rusunawa eksisting yang telah terbangun di Jakarta berada di 32 lokasi dengan total 149 tower dan 49 blok.

Dari jumlah tersebut, total hunian yang tersedia sebanyak 24.916 unit.

Selain itu, sebanyak 10 rusunawa di 10 lokasi dengan 27 tower saat ini tengah dibangun. Nantinya, proyek tersebut dapat menyediakan 5.863 unit hunian.

Adapun hunian DP Nol Rupiah diharapkan dapat mengisi pasar kebutuhan bagi masyarakat umum, atau kepada warga penghuni rusunawa yang memiliki kemampuan ekonomi untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah (FPPR).

"Dalam konteks housing career, dari unit sewa menjadi kepemilikan," ujar Sarjoko.

Baca juga: Rusunami DP Rp 0 di Kemayoran dan Cengkareng Mulai Dihuni

Menurut Sarjoko, dengan rasionalisasi APBD-P 2020, ada kemungkinan apabila penyediaan rusun dengan skema multiyears 2019-2021, akan diusulkan diperpanjang hingga tahun 2022.

Kendati demikian, usulan ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

Fraksi Demokrat di DPRD DKI Jakarta sebelumnya menyampaikan, selama beberapa tahun terakhir, Pemprov DKI lebih fokus pada penyediaan hunian DP Nol Rupiah.

"Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih terfokus pada penyediaan hunian DP Nol Rupiah dengan sasaran MBR dengan penghasilan yang berkisar antara Rp 4 juta-Rp 7 juta," tutur Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Demokrat, Nur Afni Sajim di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (5/11/2020).

Afni menyampaikan, Pemprov DKI sebaiknya lebih memerhatikan penyediaan rusunawa bagi masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Baca juga: Proyek Rumah DP Rp 0 di 4 Lokasi di Jakarta Tetap Berjalan Selama Pandemi Covid-19

Sebab dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Belanda Daerah (Raperda APBD-P) 2020, dana pembangunan rusun mengalami rasionalisasi dari Rp 1,05 triliun menjadi Rp 327,83 miliar.

Pemprov DKI sebelumnya menggelar acara seremonial penandatanganan akad kredit dan penyerahan kunci secara simbolis kepada perwakilan penghuni rumah susun sederhana milik (rusunami) dengan down payment (DP) Rp 0.

Acara ini dilakukan secara virtual di Balai Kota DKI Jakarta pada Sabtu (7/11/2020).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, terdapat dua lokasi tambahan rusunami yang bisa mulai dihuni oleh penerima manfaat.

Keduanya adalah Rusunami Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, yang memiliki 30 unit dengan tipe 27 meter persegi, dan Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat, sebanyak 64 unit dengan tipe 22,3 meter persegi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com