Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi yang Bikin Pendapatan Kuli Panggul Pasar Induk Kramatjati Anjlok...

Kompas.com - 10/11/2020, 13:53 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19.

Namun, pandemi membuat pasar tidak ramai seperti biasanya.

Dipantau pada Selasa (10/11/2020) pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, beberapa toko di pasar tersebut tutup.

Encep (56), salah satu kuli panggul di Pasar Induk Kramatjati, terkena imbas sepinya pasar.

Selama pandemi, dia mengaku pendapatannya anjlok.

"Pendapatan anjlok. Kerja satu minggu cuma tiga hari. Biasanya bisa lima sampai enam hari," kata Encep saat ditemui di lokasi, Selasa.

Baca juga: Warga Sekitar Pasar Induk Kramat Jati Minta Dipekerjakan Kembali sebagai Tukang Parkir

Encep menuturkan, pendapatan retata per harinya hanya mencapai Rp 50.000 selama pandemi.

Padahal, sebelum pandemi, ia bisa membawa pulang sampai Rp 100.000 per hari.

"Bawa satu kardus dihargai Rp 500. Ya, rata-ratanya sekitar Rp 50.000 per hari," tutur kuli panggul asal Bogor tersebut.

Hal yang sama juga diungkapkan Rasyid (47), salah satu kuli panggul yang lain.

"Bingung kalau pendapat menurun seperti ini," ungkap Rasyid.

Rasyid mengaku, tidak ada pilihan lain selain menjadi kuli panggul.

Baca juga: 4 Rumah Kontrakan di Kramat Jati Terbakar Gara-gara Sekelompok Bocah Bakar Sampah

"Ya adanya gini, diterima aja," ucap pria yang sudah menjadi kuli panggul selama 20 tahun itu.

Penampakan beberapa toko tutup di Pasar Kramat Jati, Selasa (10/11/2020) siang WIB.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Penampakan beberapa toko tutup di Pasar Kramat Jati, Selasa (10/11/2020) siang WIB.

Encep dan Rasyid adalah salah dua dari sekian kuli panggul yang bekerja shift pagi di Pasar Induk Kramatjati.

Kuli panggul di Pasar Induk Kramatjati dibagi menjadi dua shift, yakni pagi dan malam.

Shift pagi bekerja mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, sedangkan shift malam bekerja mulai pukul 22.00 hingga 03.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com