BEKASI, KOMPAS.com - Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi Fraksi PDI Heri Purnomo menilai Pemkot Bekasi terlalu terburu-buru dalam menyelenggarakan sekolah tatap muka di tengah pandemi.
Heri menilai, pemerintah seharusnya fokus dahulu menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi yang kini masih berstatus zona merah.
"Saya berharap ini (Covid-19) dulu tunggu keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bisa dibukanya setelah zona benar-benar aman, jangan terlalu terburu buru," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: 1.500-an Pekerja Kota Bekasi Jadi Korban PHK Dampak Pandemi Covid-19
Menurut Heri, penyebaran Covid-19 rentan terjadi di setiap kegiatan yang berkerumun, termasuk belajar mengajar di sekolah. Padahal siswa tidak selalu melakukan kegiatan belajar di dalam kelas.
Kegiatan lain seperti makan dan bercengkrama antarsiswa pun sudah pasti akan dilakukan di lingkungan sekolah.
Sulit untuk memastikan para pelajar benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di dalam dan di luar kelas.
Jangan sampai, lanjut Heri, dibukanya sekolah justru dapat menimbulkan klaster penyebaran baru.
"Namun tetap harus dipertimbangkan, ini anak sekolah. Kan kita enggak tahu nanti mereka jajannya seperti apa, makanannya seperti apa ," kata dia.
Baca juga: Angka Pengangguran Naik, Pemkot Bekasi Diharap Bantu Modal Usaha UMKM
Dia berharap Pemkot lebih fokus kepada penanganan Covid-19 dari segi infrastruktur dengan membangun rumah RSUD tipe D dibandingkan dengan rencana belajar mengajar secara langsung.
"Seharusnya pemerintah memperbanyak rumah sakit tipe D yang saat ini baru ada tiga. Demi memutuskan mata rantai (Covid-19) tingkat keluarga," kata dia.
Untuk diketahui, Pepen menyatakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah sudah bisa digelar.
Hal tersebut dikatakan Pepen lantaran tren penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi semakin menurun.
"Kalau menurut saya, sekolah juga sudah bisa dilakukan. Daripada kondisi daring bikin anak-anak malas dan tidak bergerak," kata Pepen saat dikonfirmasi, Senin (9/11/2020).
Pepen menjelaskan, total kasus Covid-19 di Kota Bekasi hingga saat ini memang mencapai 7.325 kasus.
Baca juga: Covid-19 di Bekasi Lampaui 7.000 Kasus, Wali Kota Bekasi: Lihat Dulu Jumlah Penduduknya
Namun, dia mengeklaim persentase jumlah pasien sembuh juga besar. Kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi juga hanya 5,2 persen dari total kasus.
"Angka kesembuhannya 93 persen. Angka kematiannya 2 persen, pasien (kasus) aktif 5,2 persen," ujar dia.
Untuk data penyebaran Covid-19 per-hari ini, Selasa (10/11/2020), total kumulatif kasus Covid-19 di kota Bekasi mencapai 7.401 orang.
Angkat tersebut terdiri dari 372 yang masih berstatus positif, 6886 dinyatakan sembuh dan 143 orang dinyatakan meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.