Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Anggaran Dinas Bina Marga Bekasi Dialihkan ke Dana Penanganan Covid-19

Kompas.com - 10/11/2020, 19:16 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi tahun ini hanya menggunakan 30 persen dari total anggaran.

Pasalnya, hampir 70 persen anggaran Bina Marga Kota Bekasi dialihkan untuk penanganan Covid-19.

"Kalau secara perbandingan anggaran kami tinggal 30 persen. Sekitar 65 sampai 70 persen anggaran yang dialihkan (ke penanganan Covid-19)," kata Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Widayat Subroto Hardi saat dikonfirmasi, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Ingatkan Pemprov DKI, FITRA: Dokumen Perencanaan Anggaran Wajib Dibuka untuk Publik

Karena itu, beberapa proyek perbaikan jalan dan fasilitas umum yang sudah dirancang Dinas Bina Marga pada awal tahun kini kandas.

Ketika ditanya lebih detail soal berapa total anggaran yang dialihkan ke pos penanganan Covid-19, Widayat tak dapat menjawab secara pasti.

"Seingat saya kalau di bidang Bina Marga itu sekitar Rp 70 miliar lah ya (anggaran yang dialihkan)," kata dia.

Karena faktor inilah, lanjut Widayat, beberapa pengerjaan proyek molor. Salah satunya program perbaikan jalan di 12 kecamatan kota Bekasi.

Baca juga: Ketika Wali Kota Bekasi Tanggapi Sindiran Jalan Rusak dalam Meme Jack dan Rose Titanic

Imbasnya, serapan anggaran pun rendah.

"Serapan anggaran kami masih relatif rendah karena kegiatan banyak berjalan di akhir tahun," kata Widayat.

"Tapi kami tetap optimistis akhir tahun terserap semua (anggaran), masih optimistis," tutup Widayat.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku ada perlambatan pembangunan infrastruktur, salah satunya perbaikan jalan pada tahun ini.

Baca juga: Pemkot Bekasi: Pandemi Covid-19 Penyebab Lambatnya Perbaikan Jalan

Perlambatan itu terjadi karena berbagai anggaran di setiap Dinas dialihkan untuk penanganan Covid-19.

"Kami memang sedang refocusing. Refocusing adalah mengurangi, mengambil belanja - belanja lain itu buat kegiatan pandemi, penanggulangan pandemi," kata Rahmat, Senin (9/11/2020).

Menurut Rahmat, bukan hanya pos anggaran untuk perbaikan jalan yang dialihkan. Anggaran di pos lain juga ikut terkena dampak.

Namun, dia tidak merinci dengan detail pos anggaran mana saja yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 dan berapa besaran jumlahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com