JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Banten menangkap pembuat madu palsu di wilayah Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu (4/11/2020).
Sebagai informasi, pelaku diketahui asal mencampurkan bahan-bahan yang berbahaya agar menyerupai madu untuk dikonsumsi.
Kasubdit Indag 1 Kriminal Khusus Polda Banten AKBP Doffie Pahlevi menjelaskan bahwa pelaku mencampurkan fruktosa dan molases untuk membuat madu palsu.
Doffie menjelaskan bahwa molases sendiri merupakan salah satu campuran pakan ternak yang berbahaya jika dikonsumsi manusia.
"Pelaku menggunakan bahan itu dengan kira-kira, warnanya bagaimana sudah cukupkah, manisnya sudah cukupkah, kentalnya sudah cukupkah. Itu semua mengira-ngira," jelas Doffie ketika ditemui di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Bisa Sebabkan Kematian, Ini Bahaya Mengonsumsi Madu Palsu yang Dibongkar Polda Banten
Ketika kandungan madu palsu tersebut diteliti, ternyata tidak ditemukan sama sekali kandungan enzim madu.
"Ternyata hasilnya 0 enzim madu, tidak ada ditemukan enzim madu sama sekali," kata Doffie.
Dalam olah TKP, Selasa, polisi menemukan sebanyak lima drum yang berisi madu palsu siap edar.
Doffie menjelaskan bahwa madu tersebut dijajakan dengan harga Rp 25.000 per botol di Banten.
Madu palsu tersebut merupakan hasil campuran dari glukosa, fruktosa, dan molases.
Satu pelaku yang melakukan produksi berinisial TM (35) telah diamankan polisi.
TM terancam hukuman penjara selama 5 tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.