BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi tengah mempersiapkan untuk kembali memberlakukan kegiatan belajar - mengajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Kebijakan ini sedang dibahas Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
Simulasi belajar tatap muka di sekolah sebelumnya pernah digelar pada awal Agustus 2020.
Namun, simulasi tersebut dihentikan setelah tiga hari berjalan atas masukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Berikut rangkuman fakta rencana Pemkot Bekasi menggelar KBM tatap muka.
1. Simulasi awal Agustus
Enam sekolah sebelum sempat menggelar simulasi belajar secara langsung. Enam sekolah itu, yakni SMPN 2 Kota Bekasi, SMP Victory, SMP Nassa, SDN Pekayonjaya VI, SD Negeri Jaticempaka VI, dan SD Al Azhar VI.
Simulasi tetap digelar meski mendapat kritik berbagai pihak.
Baca juga: Pemkot Bekasi Resmi Hentikan Simulasi KBM Tatap Muka di Enam Sekolah
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri mengatakan, Pemkot Bekasi melanggar Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
Sebab, dalam SKB 4 Menteri, syarat pembukaan sekolah adalah sekolah yang berada di zona hijau. Sementara saat itu, Kota Bekasi berada di zona orange.
Simulasi saat itu berjalan tiga hari dari rencana selama sebulan.
Pelaksana Harian Kadis Pendidikan Kota Bekasi Uu Saiful Mikdar saat itu mengatakan, ada beberapa pertimbangan simulasi KBM tatap muka dihentikan.
Salah satunya, masukan dari Kemendikbud bahwa simulasi KBM tatap muka di sekolah sebenarnya cukup selama tiga hari.
“Ternyata kita mendengar juga dari pak Dirjen SMP Kemendikbud, dia menyampaikan kepada kami, dianggap cukuplah termasuk tenaga ahli Kemendikbud simulasi dianggap cukup tiga hari saja. Maka kita harus mendengar arahan-arahan dari organisasi vertikal dari Kemendikbud,” kata Uu.
2. Wali Kota ingin gelar KBM tatap muka