JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta baru saja meraih penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, Jakarta bisa menjadi kota percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia.
Jakarta, sebut Djoko, bisa menjadi laboratorium transportasi perkotaan di Indonesia.
"Kota-kota lain tidak perlu belajar transportasi ke luar negeri. Teori transportasi dari mancanegara menjadi referensi dan sekarang sudah menjadi solusi di Jakarta," ucap Djoko melalui keterangan tertulis, Rabu (11/1/2020).
Djoko menyebutkan, selama lima tahun terakhir, Jakarta mengalami perbaikan signifikan untuk sektor transportasinya.
Baca juga: Raih Penghargaan STA, Pemprov DKI Dinilai Masih Punya PR Benahi Transportasi
Kota ini memiliki layanan transjakarta, light rail transit (LRT), dan mass rapid transit (MRT).
Tak lupa, ada layanan KRL dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang memberikan kontribusi perbaikan transportasi di Ibu Kota.
"Agar kesuksesan Jakarta membangun dan mengembangkan dapat terjadi di daerah lain, perlu komitmen bersama, khususnya dari pemerintah pusat dan daerah," tutur Djoko.
Menurutnya, keberhasilan tersebut terwujud karena komitmen seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta.
Gubernur terdahulu juga memiliki andil. Djoko mengatakan, mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso melakukan gebrakan dengan memulai operasi transjakarta di tiga koridor.
Baca juga: Jakarta Raih Penghargaan STA, Anies Mengaku Masih Punya Pekerjaan Rumah
Upaya ini dilanjutkan oleh Fauzi Bowo. Dia melanjutkan pengembangan koridor berikutnya serta mulai merintis pembangunan MRT di Lebak Bulus.
Kemudian, dilanjutkan pada masa Joko Widodo yang memulai pembangunan MRT di Dukuh Atas, penataan trotoar, dan bus tingkat wisata.
Pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, ada penuntasan pembangunan 13 koridor transjakarta, penggunaan bus lantai rendah atau low deck, pembangunan Simpang Susun Semanggi, penataan dan pelebaran trotoar yang sebagian bisa dimanfaatkan sebagai jalur sepeda, serta memulai angkot gratis untuk 10 rute saat jam sibuk.
Kemudian munculnya BPTJ dengan bus transjabodetabek dan bus JR connection pada 2016.
Baca juga: Jakarta Raih Sustainable Transport Award 2021 dan Kalahkan San Fransisco, Apa Itu STA?
Transportasi di Jakarta juga semakin berkembang dengan munculnya PT KCI dengan operasionalisasi KRL Jabodetabek sejak 2013.
Lalu, pengukuhan program pola transportasi makro (PTM) dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2003 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Kereta Api, Sungai dan Danau serta Penyeberangan di DKI Jakarta juga berperan.
"Program PTM mempunyai strategi yang meliputi pengembangan angkutan umum, pembatasan lalu lintas, dan peningkatan kapasitas jaringan," kata Djoko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.