Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2020, 11:44 WIB
Rosiana Haryanti,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta baru saja meraih penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, Jakarta bisa menjadi kota percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia.

Jakarta, sebut Djoko, bisa menjadi laboratorium transportasi perkotaan di Indonesia.

"Kota-kota lain tidak perlu belajar transportasi ke luar negeri. Teori transportasi dari mancanegara menjadi referensi dan sekarang sudah menjadi solusi di Jakarta," ucap Djoko melalui keterangan tertulis, Rabu (11/1/2020).

Djoko menyebutkan, selama lima tahun terakhir, Jakarta mengalami perbaikan signifikan untuk sektor transportasinya.

Baca juga: Raih Penghargaan STA, Pemprov DKI Dinilai Masih Punya PR Benahi Transportasi

Kota ini memiliki layanan transjakarta, light rail transit (LRT), dan mass rapid transit (MRT).

Tak lupa, ada layanan KRL dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang memberikan kontribusi perbaikan transportasi di Ibu Kota.

"Agar kesuksesan Jakarta membangun dan mengembangkan dapat terjadi di daerah lain, perlu komitmen bersama, khususnya dari pemerintah pusat dan daerah," tutur Djoko.

Menurutnya, keberhasilan tersebut terwujud karena komitmen seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta.

Gubernur terdahulu juga memiliki andil. Djoko mengatakan, mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso melakukan gebrakan dengan memulai operasi transjakarta di tiga koridor.

Baca juga: Jakarta Raih Penghargaan STA, Anies Mengaku Masih Punya Pekerjaan Rumah

Upaya ini dilanjutkan oleh Fauzi Bowo. Dia melanjutkan pengembangan koridor berikutnya serta mulai merintis pembangunan MRT di Lebak Bulus.

Kemudian, dilanjutkan pada masa Joko Widodo yang memulai pembangunan MRT di Dukuh Atas, penataan trotoar, dan bus tingkat wisata.

Pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, ada penuntasan pembangunan 13 koridor transjakarta, penggunaan bus lantai rendah atau low deck, pembangunan Simpang Susun Semanggi, penataan dan pelebaran trotoar yang sebagian bisa dimanfaatkan sebagai jalur sepeda, serta memulai angkot gratis untuk 10 rute saat jam sibuk.

Kemudian munculnya BPTJ dengan bus transjabodetabek dan bus JR connection pada 2016.

Baca juga: Jakarta Raih Sustainable Transport Award 2021 dan Kalahkan San Fransisco, Apa Itu STA?

Transportasi di Jakarta juga semakin berkembang dengan munculnya PT KCI dengan operasionalisasi KRL Jabodetabek sejak 2013.

Lalu, pengukuhan program pola transportasi makro (PTM) dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2003 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Kereta Api, Sungai dan Danau serta Penyeberangan di DKI Jakarta juga berperan.

"Program PTM mempunyai strategi yang meliputi pengembangan angkutan umum, pembatasan lalu lintas, dan peningkatan kapasitas jaringan," kata Djoko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Runtuhnya Kejayaan Pusat Perbelanjaan di Jakarta, dari Pasar Tekstil Terbesar hingga Tempat Elektronik Legendaris

Runtuhnya Kejayaan Pusat Perbelanjaan di Jakarta, dari Pasar Tekstil Terbesar hingga Tempat Elektronik Legendaris

Megapolitan
Fakta Seputar Tarif Baru LRT Jabodebek, Harga 'Flat' Rp 5.000 Segera Berakhir

Fakta Seputar Tarif Baru LRT Jabodebek, Harga "Flat" Rp 5.000 Segera Berakhir

Megapolitan
Curi Ponsel yang 'Nangkring' di Dashboard Motor, Satu Pelaku Ditangkap

Curi Ponsel yang "Nangkring" di Dashboard Motor, Satu Pelaku Ditangkap

Megapolitan
Satpol PP DKI: Tak Ada Relokasi untuk Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal

Satpol PP DKI: Tak Ada Relokasi untuk Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal

Megapolitan
PAM Jaya Sebut Ada Kebocoran Pipa di Petamburan, Sebabkan Krisis Air Bersih di Jakarta

PAM Jaya Sebut Ada Kebocoran Pipa di Petamburan, Sebabkan Krisis Air Bersih di Jakarta

Megapolitan
Petaka Bentrokan Ormas di Bekasi: 3 Jadi Tersangka hingga Dugaan Peluru Nyasar ke Rumah Warga

Petaka Bentrokan Ormas di Bekasi: 3 Jadi Tersangka hingga Dugaan Peluru Nyasar ke Rumah Warga

Megapolitan
Begini 'Wajah' Tanah Abang yang Sepi Pembeli, Banyak Usaha Gulung Tikar dan Berhenti Beroperasi

Begini 'Wajah' Tanah Abang yang Sepi Pembeli, Banyak Usaha Gulung Tikar dan Berhenti Beroperasi

Megapolitan
Kualitas Udara di Jakarta Sabtu Pagi Tak Lagi Terburuk di Dunia, di Posisi 6

Kualitas Udara di Jakarta Sabtu Pagi Tak Lagi Terburuk di Dunia, di Posisi 6

Megapolitan
Ketika Warga Tak Mampu di Penjaringan 'Bergantung' dengan 'Ladang Emas' di Lokalisasi Gang Royal…

Ketika Warga Tak Mampu di Penjaringan "Bergantung" dengan "Ladang Emas" di Lokalisasi Gang Royal…

Megapolitan
Sultan Korban Kabel Fiber Optik Sudah Mulai Bisa Bicara, tapi...

Sultan Korban Kabel Fiber Optik Sudah Mulai Bisa Bicara, tapi...

Megapolitan
Glad Bus Cendana Residence-Lebak Bulus: Rute, Tarif dan Jadwalnya

Glad Bus Cendana Residence-Lebak Bulus: Rute, Tarif dan Jadwalnya

Megapolitan
Glad Bus Graha Raya-Lebak Bulus: Rute, Tarif dan Jadwalnya

Glad Bus Graha Raya-Lebak Bulus: Rute, Tarif dan Jadwalnya

Megapolitan
Pekerja Sosial di Panti Rehab Jakarta Diberi Penyuluhan agar Tak Salah Tangani Pengidap HIV/AIDS

Pekerja Sosial di Panti Rehab Jakarta Diberi Penyuluhan agar Tak Salah Tangani Pengidap HIV/AIDS

Megapolitan
Polda Metro Peringatkan Perusahaan Pinjol, Jangan Tagih Utang dengan Teror Nasabah

Polda Metro Peringatkan Perusahaan Pinjol, Jangan Tagih Utang dengan Teror Nasabah

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Penjual Tramadol dan Eksimer Berkedok Toko Kosmetik di Tangerang

Polisi Tangkap 3 Penjual Tramadol dan Eksimer Berkedok Toko Kosmetik di Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com