Ia mengaku maklum, sebab butuh edukasi yang baik untuk mereka dapat memahami situasi.
Namun, dengan segala kerumitan itu, mengapa Wia tak ikut mundur? Apakah ia merasa sudah diganjar apresiasi yang layak dalam bentuk rupiah?
"Kami semua mau berterus terang soal kejelasan masalah proteksi saja. Nauzubillah min zalik, jangan sampai misalnya di antara kami tiba-tiba drop atau terpapar, itu sampai sekarang kami belum ada kejelasan pengobatan," jelasnya.
Baca juga: Pilkada Depok: 23 Pelanggaran Protokol Kesehatan Selama Kampanye Paslon
"Kalau honor layak atau tidak, saya bingung ukurannya ke apa, apakah ukurannya ke dokter dan tenaga kesehatan? Kalau dihitung nilai, saya pribadi enggak ngerti ukurannya apa. Sejauh ini kami tidak terikat (status) misalnya pekerja honorer atau gaji atau apa."
"Kita kemanusiaan saja. Saya juga bingung ukurannya apa," tutup Wia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.