BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengaku sudah mempelajari hasil evaluasi dari simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) secara langsung yang digelar 3 Agustus 2020 lalu.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, evaluasi dari empat hari simulasi tersebut tergolong baik.
Klaim itu dikatakan Inayatullah berdasarkan laporan dari sekolah-sekolah yang kala itu ditunjuk jadi tempat simulasi.
"Dari laporan setiap sekolah-sekolah juga bagus. Semua protokol kesehatan kita jalankan sesuai dengan ketentuan 3 M. Pada saat itu juga tidak ada terdampak Covid-19 segala macam selama simulasi," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Bakal Gelar Simulasi KBM Tatap Muka Lagi, Pemkot Bekasi: Siswa Jenuh Belajar di Rumah
Fasilitas kesehatan seperti wastafel, hand sanitizer, dan alat pengukur suhu juga sudah dimiliki enam sekolah yang menjalani simulasi.
Walau hasil evaluasi terbilang bagus, Dinas Pendidikan akhirnya mengikuti anjuran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghentikan simulasi.
Alasan pemberhentian simulasi lantaran anjuran Kemendikbud yang mengatakan KBM tatap muka di sekolah cukup selama tiga hari saja.
"Memang saat itu ada aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran. Ya jadi kita patuhi aturan itu," kata dia.
Berdasarkan hasil evaluasi itu, Pemkot Bekasi yakin akan kembali menggelar simulasi KBM secara langsung. Rencananya simulasi itu akan digelar pada 20 Desember 2020 mendatang.
Jika simulasi berjalan dengan lancar, maka kegiatan belajar secara efektif akan digelar awal tahun 2020.
Baca juga: Pemkot Bekasi Kembali Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka pada 20 Desember
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan