JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga dan pengendara motor mengeluhkan debu imbas proyek pembangunan saluran air di Jalan Pelita, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Debu galian proyek pembangunan salur air membuat mata perih dan sesak napas.
Seorang warga di dekat persimpangan Jalan Pelita-Haji Abu, Gunawan (29) mengatakan bahwa debu yang beterbangan membuatnya sesak napas.
Debu juga masuk ke bangunan tempat usahanya.
“Dalam sehari bisa lima kali bersihin debu. Harapannya bisa disiram debu di jalan kalau sudah mau selesai kerja,” kata Gunawan saat ditemui, Rabu (11/11/2020) sore.
Baca juga: Ada Pembangunan Saluran Air, Hindari Simpang Jalan Haji Abu Cipete
Gunawan hanya bisa pasrah bekerja di antara debu-debu yang betebaran. Menurut Gunawan, tak ada petugas proyek yang menyiramkan air ke jalan sejak pagi hingga malam sekitar pukul 21.00 WIB.
“Ya mau gimana lagi ya, namanya pekerjaan pemerintah. Enggak bisa ngapa-ngapain lagi. Saya terima aja,” lanjut Gunawan.
Penjual warteg di dekat Jalan Pelita, Sri, juga merasakan debu. Menurut Sri, debu proyek pembangunan saluran air masuk ke dalam warteg.
“Saya jadi sering ngelapin debu di etalase. Ya untung debunya enggak masuk ke makanan,” ujar Sri saat ditemui di wartegnya.
Baca juga: Antisipasi Genangan, Sudin SDA Jaksel Bangun Saluran Air di Jalan Pelita
Seorang pengendara motor, Fuad mengaku kesal dengan debu di Jalan Pelita. Fuad merasa sangat terganggu dengan adanya debu tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan