Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Dinilai Gegabah jika Kembali Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka

Kompas.com - 12/11/2020, 10:24 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) mengkritik rencana Pemerintah Kota Bekasi yang merencanakan menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada Desember 2020.

Koordinator P2G Satriawan Salim menilai, Pemkot Bekasi gegabah jika kembali menggelar simulasi belajar tatap muka.

Pasalnya, Bekasi masih berada di zona merah Covid-19.

Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang panduan penyelenggaraan kegiatan mengajar menyebut simulasi bisa dilakukan di sekolah yang wilayahnya berstatus zona hijau Covid-19.

"Ini tindakan yang gegabah berpotensi membahayakan siswa guru dan keluarga mereka karena ini masih merah," kata dia ketika dikonfirmasi, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Wacana Belajar Tatap Muka di Kota Bekasi yang Digulirkan Kembali...

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menurut Satriawan, bisa saja membatalkan rencana tersebut.

Bahkan memberikan sanksi kepada Dinas Pendidikan Kota Bekasi jika tetap menggelar simulasi KBM tatap muka.

Alasannya, Pemkot sudah mencoba menabrak SKB empat menteri itu.

Selain mengatur soal zona Covid-19, SKB empat menteri juga mengatur syarat lain digelarnya simulasi.

Salah satunya tentang kelengkapan fasilitas kesehatan, seperti jumlah hand sanitizer yang tersedia, jumlah wastafel di setiap sekolah, ketersediaan alat pengukur suhu, dan beberapa fasilitas lain.

Sekolah juga harus memastikan tidak ada kegiatan lain yang dilakukan selain belajar. Beberapa kegiatan harus dihentikan seperti ekstrakurikuler, kegiatan OSIS, bahkan kantin pun harus ditutup.

Jam sekolah diperpendek dan harus diberlakukan sistem sif.

"Inilah yang diatur dalam SKB empat menteri. Nah, indikator ini sudah dipenuhi belum? Dalam berbagai survei ditemukan bahwa sekolah sebenarnya tak sanggup memenuhi berbagai protokol kesehatan tadi," kata dia.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Sebut Kegiatan Belajar Tatap Muka Sudah Bisa Digelar

Dia berharap Dinas Pendidikan Kota Bekasi membatalkan rencana tersebut.

"Demi kegiatan belajar yang aman bagi anak-anak dan orangtua serta guru. Seharusnya ini dijadikan pertimbangan," jelas Satriawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com